Thursday, March 08, 2007

Rest in Peace

Akhirnya dapat berita tentang pak Koesnadi, papanya Ira. Dipastikan tewas dalam pesawat garuda ke Jogja yang mengalami musibah kemarin. Semoga arwahnya diterima Tuhan YME. aku sendiri mengenal pribadi Om Koes lebih dekat waktu beliau berada di Tokyo bersama Tante Nina, jauh sebelum aku menikah dengan Gen. Sederhana, Simple tapi Cendekia. Om Koes juga merupakan salah satu dari 40 orang yang memberikan pengalaman waktu pendudukan Jepang, yang bukunya aku pakai sebagai acuan penulisan thesisku. Beliau masih ingat katakana dan beberapa patah kata bahasa Jepang. Duhhh kasian Tante Nina yang sekarang sudah hidup di kursi roda. Memang sudah tua, kalau tidak salah om Koes sudah 80 tahun, tapi ya kok meninggalnya dalam kecelakaan ya. Nasib manusia tidak ada yang tahu. Ira tabah aja yahhhh.

berita dari Kompas:
YOGYAKARTA, KOMPAS - Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof Dr Koesnadi Hardjasumantri, Rabu (7/3) malam pukul 23.30 dipastikan oleh Tim Forensik Rumah Sakit Sardjito, tewas dalam kondisi terbakar hangus. Ia adalah salah satu penumpang Garuda GA-200 rute Jakarta-Yogyakarta yang mengelami kecelakaan di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Rabu pagi.

“Tim Forensik telah mengidentifikasi salah satu korban meninggal adalah Prof Koesnadi. Kami sangat berduka,” ungkap Humas UGM Suryo Baskoro, Rabu malam. Sebelum berhasil diidentifikasi, kabar seputar Prof Koesnadi sempat simpang siur.

Sebelumnya, Tim Forensik RS Sardjito baru menetapkan lima korban meninggal yang dipastikan identitasnya. Mereka adalah Ny Suwarni Sugaib (77), Oemaryati, Zaenah, Olga, dan Totok Yulianto. Suwarni meninggal dunia karena serangan jantung dalam perjalanan ke rumah sakit. Seluruh jenazah korban musibah pesawat Garuda tersebut, dievakuasi dan diperiksa oleh Tim Laboratorium Forensik RSU Dr Sardjito, UGM Yogyakarta.

Dalam perjalanan dari Jakarta, Prof Koesnadi yang dikenal sebagai ahli hukum lingkungan, perintis program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejak tahun 1950-an, dan mantan Tentara Pelajar itu, duduk di kursi 7E, berdampingan dengan Handoko Sindhunata yang selamat setelah nekat menerobos kobaran api.

Perjalanan Proh Koesnadi dari Jakarta ke Yogya, adalah perjalanan pulang setelah jadwal rutin ebagai Rektor Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta.

“Ibu kan dalam keadaan sakit, dan di kursi roda, jadi urusan ini saya dan kerabat beliau yang mengurusnya. Dua putrinya rencananya sore nanti ke Yogya,” kata Nur Sulistyo, orang dekat keluarga Koesnadi.

Keluarga almarhum, Rabu malam telah mengidentifikasi Rektor UGM periode 1986-1990 itu. Direncanakan jenazah Prof Koesnadi langsung disemayamkan di Balairung Gedung Pusat UGM. Sebelum disemayamkan di peristirahatan terakhir di Makam Keluarga Besar UGM, Sawitsari, Sleman, Yogyakarta, almarhum akan mendapatkan pengorhamatan terakhir dari sivitas akademika UGM Kamis (8/3) pukul 10.00 di Balirung UGM.

No comments: