Tuesday, October 04, 2005

Jurnal Ilmiah

Jurnal Ilmiah Manabu, Studi tentang Jepang
Kolaborasi Peneliti Indonesia dengan Jepang



Jakarta, Kompas - Guna mengoptimalkan sinergi antar-ilmuwan yang menekuni studi tentang Jepang dari sisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik, The Japan Foundation meluncurkan jurnal ilmiah Manabu (dalam bahasa Jepang berarti mempelajari suatu pengalaman).

Dalam acara peluncuran jurnal yang berlangsung Sabtu (1/10) di Jakarta, Direktur The Japan Foundation Jakarta, Kazuo Ando mengatakan, penerbitan jurnal Manabu bertujuan memberi ruang publikasi bagi peneliti-peneliti Indonesia maupun di negara manapun yang serius mendalami studi tentang Jepang dari berbagai sisi.

Ia menilai, setiap tahun selalu saja ada peneliti Indonesia bergelar master dan doktor. Namun, sinergisitas antarpeneliti belum begitu tampak karena belum ada media yang menjembatani topik-topik antarbidang penelitian.

Karena itu, Manabu disebutkan tidak hanya akan memuat karya-karya ilmiah bidang sosial dan budaya, tetapi juga bidang lainnya, termasuk politik dan ekonomi.

Makin banyak penelitian tentang Jepang, makin banyak pula peluang untuk menemukan keunikan bidang-bidang kehidupan masyarakat Jepang yang bisa jadi tidak disadari oleh orang Jepang sendiri, katanya.

Hasil kolaborasi

Manabu yang terbit bulan April dan Agustus merupakan hasil kolaborasi antara ilmuwan Jepang dan peneliti Indonesia yang mendalami tentang Jepang, termasuk pusat-pusat studi Jepang di berbagai universitas.

Menurut pemimpin editor Manabu Bambang Wibawarta, semua naskah yang dimuat jurnal tersebut menggunakan bahasa Inggris agar bisa diakses oleh berbagai kalangan. Asisten editor Manabu, Lili Kristanti mengatakan, dengan terbukanya akses bagi semua kalangan, setidaknya terbuka pula peluang bagi dosen dari berbagai disiplin ilmu untuk menambah kredit poin.

Peluncuran diisi ceramah oleh Prof Someyo Yoshimichi, antropolog dari International Christian University Jepang) dan Yahya Muhaimin, mantan Menteri Pendidikan Nasional RI.

Yahya menyambut baik terbitnya jurnal ini, karena menunjukkan tumbuhnya minat bangsa Indonesia untuk belajar tentang Jepang, mulai dari budaya, ekonomi, sampai etos kerjanya. Ini bisa dilihat dari munculnya-pusat studi Jepang seperti di Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.

Semoga kita bisa belajar dari Jepang untuk mempertahankan budaya dalam arus global ini, tambahnya. (NAR)


* Bambang Wibawarta adalah kakak kelas di sastra jepang UI

No comments: