kala aku berduka mereka menyapaku, menguatkanku dan menemaniku. tentu saja dnegan cara mereka masing-masing. Eka, Kris, Didin dan Marten. Pertama kali aku berbicara lama dan dalam dengan Didin dan menemukan beberapa hal yang mengingatkanku dan membuka mataku. Hebat=siap untuk sengsara. Sedangkan Marten? Hanya dengan tulisna dia di statusnya, tapi tepat untukku saat ini: ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yg kalian kasihi mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan -- seperti gunung yg nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
Aku tahu memang sekarang aku jauh tapi semuanya semakin nyata dan dapat kumengerti.
No comments:
Post a Comment