Wednesday, September 22, 2010

PMS

sudah kukatakan berkali-kali, aku tidak percaya PMS. Mungkin saja memang itu saatnya kondisi hati dan pikiran memang sudah capek, yang bertepatan dengan akan datangnya sang bulan.

Yang pasti aku capek...ya lahir batin.... saat ini
Tapi aku berterimakasih karena masih saja mempunyai teman yang binkan yang alert mengetahui bahwa aku sedang bermasalah. Terima kasih seti, terima kasih yeye.... kalian berdua memang teman yang baik. Dan memang aku menuliskan masalahku keinginanku dalam bahasa Jepang. Ingin mati. But believe me aku juga takut mati, sehingga aku tidak akan menorehkan pisau ke nadiku atau minum obat tidur yang banyak untuk mencabut nyawaku. Aku sudah pernah berada pada titik "antara hidup dan mati" dan tidak mau mengulanginya berdasarkan kemauanku. Tidak...aku tidak mau bunuh diri tepatnya. Meskipun tadi aku sudah sempat menegak setengah botol wine, tapi hasilnya cuma kepala pusing. Aku juga tidak mau membuat anakku susah......

Capek yang menggunung, ditambah ketidakpedulian teman-teman dan tidak adanya komunikasi dengan suami, karena memang sibuk, dan aku merasa tidak perlu membebaninya dgn masalahku sendiri. Di saat-saat begini aku memang menyadari sekali betapa faktor bahasa, sefasihnya bahasa asing, akan lebih enak pakai bahasa sendiri. capek. kata kuncinya cuma itu.

Meskipun capeknya ini lebih ke batiniah daripada lahiriah. Sejak lama aku tidak membebani diriku untuk pekerjaan yang membuatku capek lahiriah. Bisa ditunda. Tapi untuk capek batin ini, jika ditunda akhirnya seperti sekarang ini. Menggunung.

Hari ini Kai tidak mau ke penitipan. Sudah beberapa hari ini tidak mau. Kalaupun beberapa hari lainnya mau, itu juga pasti dengan tangisan di depan pintu. Aku tahu persis dia mau melewatkan waktu dengan mama, duh betapa bahagianya dong mempunyai anak yang tidak bisa lepas dari kamu. Tapi akibatnya aku tidak bisa berbuat apa-apa. Dan aku khawatir jika dia tetap tidak mau pergi ke penitipan hari jumat yad, padahal aku harus kerja. Huh....

Tadi aku mau menjawab pertanyaan seti, he told me: PM me bicaralah sepuasmu aku siap dimakimaki. #cowok ? Masalahnya ini tidak perlu maki-maki malahan. aku tidak perlu memaki-maki orang, karena ini bukan kesalahan orang. Tapi kesalahan situasi. Situasi yang mengharuskan aku mengajar dan harus menitipkan anakku di penitipan dengan HARGA MAHAL, padahal anaknya juga tidak suka. Tapi jika tidak dibiasakan, anakku ini juga akan manja..... Seandainya aku tidak bekerja sepeti biasa, keluar dari mengajar, bukan bermasalah pada pemasukan, tapi aku sendiri yang akan menjadi bodoh! Terkungkung dalam rutinitas sehari-hari rumah-sekolah anak-anak dan pasar + internet yang sudah pasti tidak membuatku pintar..... I need air to breath.

Sekarang saja masanya Kai dalam penolakan, sama seperti Riku dulu. Cuma memang aku juga semakin tua dan merasa cepat capai untuk bertengkar. huh....

Sudah dua hari ini aku tidak mau memeluk Kai. Sambil aku berkata, "Mama ngga suka anak yang tidak dengar-dengaran". Sebagian hati menyetujui sikapku, sebagian hati menyalahi sikapku. Aku tau Kai butuh pelukanku..... Kalau saja aku bisa libur hari jumat... kalau saja aku bisa tidak usah mengajar..... Capek kok mengajar itu... enakan juga santai di rumah. tidak sadar tau tau udah mau desember, ganti tahun ...dan semakin tua. and feel empty...

i need a looooong deeeep sleep.

(trying to solve my own problems)

限界

櫂が保育園に行きたくない。今まで私は甘やかした?
金曜日に、後期開始。どうやって保育園に行かせるか?
もう私限界かも。死にたい!

Monday, September 20, 2010

autumn taste

siang tadi akhirnya kubangunkan Kai yang masih tertidur terus sampai jam 1 siang. Riku toh harus makan juga. Dan Kai setuju untuk makan di RESTORAN! Jadi kami bersiap pergi, jalan kaki 5 menit ke resto di ujung jalan.

Seperti biasa, Kai pesan mie khusus kids menu, sedangkan Riku mau makan pizza. Aku bingung mau makan apa, karena tidak ada menu yang benar-benar membangkitkan seleraku. Tadinya mau pesan spaghetti supaya bisa berbagi dengan Kai. Tapi untung saat itu aku sudah menduga bahwa Kai tidak akan makan. Buat apa aku harus menghabiskan makanan yang aku sebetulnya tidak kepingin?

Jadi aku memesan special lunch dengan nasi yang diberi bermacam jamur. Jamur memang makanan khas untuk autumn, musim gugur, dan yang membuatku senang sebetulnya kerang gorengnya. Aku tidak pernah menggoreng kerang, karena Gen tidak begitu suka. Kami memang pernah keracunan kerang mentah, dan Gen tetap menghindari kerang goreng. Padahal kerang goreng itu enak sekali.

Dan benar, aku makan sampai terpaksa harus meninggalkan sedikit di mangkuknya karena kekenyangan. Maaf Tuhan.... Ternyata makanan itu juga cukup sampai malamnya aku tidak makan lagi. Sudah biasa deh makan sekali sehari sekarang.

Meskipun makanan sudah bernuansa musim gugur, udara masih saja panas. tidak panas sekali, tapi tetap masih perlu pakai AC kalau ingin tidur nyenyak.

Akhirnya kami pulang dengan Kai hanya makan sesendok mie, dan segelas coca cola. Biarlah apa saja yang dia mau, asal ada sesuatu yang masuk. Sejak kemarin isi perutnya hanya teh susu dan aquarius. Kalau mau coklat juga akan aku beri. Yang penting mau makan.

Dan yang aku senang dia bisa tidur sore enak sekali tanpa terdengar bunyi sesak nafasnya. Lega aku. Malamnya dia minta mie lagi, yang dia makan separuhnya (separuhnya lagi Riku yang habiskan). Dan sebelum tidur segelas susu. Semoga besok sudah ceria lagi..... mumpung hari libur harus digunakan sebaik mungkin.

(Well, untuk orang Jepang yang waras sejak sabtu-minggu-senin adalah libur panjang. Tapi kantornya gen tidak waras, jadi gen harus kerja sabtu-minggu ini. Besok satu-satunya hari libur, jadi aku juga kasian kalau dia harus nyetir jauh-jauh)

*** pukul 3 pagi terbangun dan merasa sepi dan sedih.... apalah aku ini dimatanya :( ***

Sunday, September 19, 2010

sesak

Tidak ada yang lebih menyesakkan dada waktu melihat anakku susah nafas.

Kai sakit, batuk pilek, dan cukup parah. Awalnya tidak demam, tapi menjelang pukul 10 malam mulai tinggi. Tidak mau obat, dan kami pikir juga tidak perlu penurun panas. Dia masih ada tenaga, meskipun susah nafas. Dan dia paling senang tidur di atas tanganku. Bangun-bangun tanganku sakit semua, sebelah badan tidak bisa gerak. Demi anak....

Bangun dong sayang.... sebentar lagi RS buka, dan kita minta obat ya ke sana.
Mama janji belikan Mac Donald atau makan di restoran. Asal kamu mau minum obat dan sembuh.

UGD UGD.....

Wednesday, September 15, 2010

Pintar anak-anak

Aku memang sering memuji anak-anakku, terutama Kai jika dia berhasil melakukan atau menjawab sesuatu dengan : "Aduh pintar anakku". Dan rupanya ini dihafal oleh Kai, sehingga jika dia mau memuji diri sendiri atau kakaknya, dia berkata : "Pintar anakku" dan akhir-akhir ini berubah menjadi "Pintar anak-anak" hihihi

Kata-kata itu keluar kemarin. Papanya membelikan jigzaw puzzle berbentuk peta Jepang untuk Riku belajar geografi. Riku berhasil dan Papanya bilang: "Sugoi" dan Kai berkata: Pintar anak-anak ...

hahahaha aku yang ada di kamar lain jadi tertawa mendengar Kai memuji kakaknya dengan perkataan itu.

Duuuh anakku...pintar kamu!!!! Gemes"!

bir

pagi ini antar Gen ke stasiun, aku yang setir mobil. Jam 9:15 pagi
jalanan sepi. lalu aku bilang: "Wah sepi ya dan udaranya sepert masih jam 7 pagi"
Gen: "Soalnya jam segini semua udah masuk kantor dan sekolah. Tinggal ibu-ibu aja yang minum-minum"
Aku: "Enak aja.... belanja atuh!"
langsung Kai bilang: "Bir?" hahahhaa
Aku: "Kai, orang ngga minum BIR pagi-pagi kai....terlalu ih"
Gen ngakak.... Dasar Kai kai...

akhir-akhir ini dia selalu nangis kalau aku ajak ke penitipan: "Aku mau sama mama...."
aku juga sedih tapi terpaksa...kalau aku mulai ngajar akan bahaya kalau dia masih manja begini....hiks

Friday, September 03, 2010

gundah

ah hari ini terlalu banyak masalah orang lain yang ada di kepalaku. Kenapa aku musti memikirkan orang lain? Pikirkan diriku sendiri saja sudah bingung. Tapi harus kuakui, semua yang bermasalah itu adalah sahabatku yang aku kasihi juga.

masalah beda agama antar pasangan, beda status lajang dan sudah menikah, dan perpisahan karena bercerai..... semuanya HANYA karena cinta? Tidak. cinta itu lebih diwarnai oleh AGAMA dan MASYARAKAT. Tapi ada satu perkataan temanku yang sangat menyentuhku hari ini, "Tetaplah menyayangi dia.... kita tidak tahu mungkin Tuhan akan mempertemukan mbak dan dia di suatu saat...."
Ya, aku tetap menganggapnya sebagai soulmate. sahabat hati.... Yang aku sayangi, meskipun mungkin dia tidak menyayangiku. Sayang, tanpa harus memiliki. Tak ada rasa yang lebih damai dari keyakinan ini. MyDO.