Kamis lalu...buru-buru jemput Kai. Karena sudah jam 4 lebih berangkat dari rumah.
Tidak seperti biasanya si Riku berkata, "Ah aku mau pakai helmnya"
Lalu aku bilang, "Kalau kamu pakai helm, mama juga harus bawa helm Kai, karena Kai pasti mau sama dengan kamu..." Dan aku bawa.
Entah kenapa, Riku mau memegang keranjang depan sepedanya, dan kehilangan keseimbangan sehingga jatuh persis di depan sebuah Mansion besar yang ada apotik di lantai satunya. Menangislah dia keras-keras. Aku parkir sepeda, dan cepat-cepat angkat dia. Sampai aku lupa bahwa tasku masih ada di keranjang sepedaku. Untung Jepang aman, sehingga tidak ada yang ambil tasku.
Ternyata pipi bagian dalam sobek dan pipi bagian luar luka. OK... yang penting cari minum untuk kumur-kumur saja dulu. Dan kami masuk apotik, membeli air, dan obat antibiotik untuk lukanya. Sekaligus aku membeli beberapa barang yang memang harus aku beli. Sudah pasti terlambat menjemput Kai, sehingga santai saja. Toh aku harus membayar 30 menit tambahan, apapun alasannya.
Saat itu aku tidak marah, tidak sedih, tidak merasa apa-apa. Hanya merasa heran, kenapa pas Riku jatuh dia memakai helm. Padahal hari lainnya waktu dia tidak pakai helm, tidak terjadi apa-apa. Benar-benar perlindungan Tuhan. Karena pasti, jika dia tidak memakai helm, dia akan luka kepalanya. Saat aku membantu membangunkan dia, kulihat goresan putih di helmnya. Seandainya tidak ada helm? aduhhhh
Tuhan terima kasih atas perlindunganMU.....
No comments:
Post a Comment