Tuesday, April 28, 2009

Bermain ke rumah teman

Sudah 3 minggu Riku bersekolah di SD. Dan dia bangga sekali bisa menjawab aku punya teman namanya Taichi kun. Dan sejak kenal Taichi kun, dia selalu pulang ke rumah, menaruh tas dan berkata,
"Ma, aku boleh main ke rumah Taichi kun"
atau
"Ma aku mau ke sekolah lagi dan main dengan Taichi kun"
atau
"Ma, aku ajak Taichi kun ke sini ya"

Dan waktu pertama kali dia bawa temannya, tanpa memberitahu terlebih dahulu, jelas aku panik. Untung aku pakai baju yang sopan hihihi. Dan akhirnya aku terpaksa membereskan kamar makan supaya mereka bisa main di situ. DUH, padahal aku sedang sibuk buk buk banget. Nih kerjaan kapan selesainya? Meskipun membayangkan duit yang masuk pasti enak... tapi sengsaranya ngerjain dikejar-kejar deadline itunya loh.

Aku memberikan kebebasan pada Riku untuk bermain bersama temannya. Aku iri, karena dulu aku tidak bisa bermain ke rumah teman. Kalau mau teman yang harus ke rumahku. Sehingga aku tidak punya teman akrab. Aku selalu sendiri. Ada satu teman yang tinggal di belakang rumah. Perempuan yang seumur aku tapi karena nakal, dia tidak naik kelas, sehingga 1 kelas di bawah aku. Kami hanya berbicara di kebun belakang, berbataskan kawat penghalang. Apa yang diobrolin? Tentu saja tentang cowo-cowo. Padahal aku suka pada kakaknya, Bharata yang mukanya bisa dibilang manis.

Ah, aku tidak mau Riku menjadi sepertiku. Aku ingin dia punya teman sebanyak-banyaknya. Meskipun aku aktif di organisasi, aku tidak punya teman untuk curhat, atau bermain bersama. Tapi kalau dipikir, mau bermain apa ya? Jika aku punya teman perempuan? Boneka... I hate it. Congklak? Main Karet? hmmm aku memang lebih suka sendiri dan membaca. Sayang dulu tak ada blog ....

2 comments:

Arief Firhanusa said...

Artinya, setelah ada blog Mbak Imel jadi overload teman ya? Hahahahaha ...

imelda said...

@ Arief hahahaha
setelah saya lulus Universitas dan ke Jepang,
teman saya mbludak deh...
apalagi sejak punya blog