or should I say bloody Saturday.
Kejadian BOM lagi di Bali. Dapat sms dari bima soal bom, ada yg meninggal orang jepang bernama emiko kawasaki...dan diralat eiko kawasaki. uhhhhh
sempet bicara sama letty dan marten soal bom itu. bahwa aku harus cari berita s/d selasa utk disiarkan di radio. bla bla bla. tapi berhubung aku capek dan ngantuk (waktu itu jam 2 pagi) so aku bobo.
pagi terbangun, kembali baca koran kompas. dan disitu terbaca Ratih Tejo Yanti (Tedjo janti) 35 th menjadi korban tewas padahal mau menunggui keponakan melahirkan.
Duuuh aku selalu hafal nama orang, dan aku TAHU diaaaaaaaaaa.
Sedih rasanya apalagi anaknya masih kecil2. di koran diberitahu suami dan anak2 bahkan ortunya luka-luka dan dirawat di RS. Tuhan terima Ratih.
Ratih tinggal bersama di rumah Kosugi san menempati kamar sebelahku. Untuk 1 tahun? 2 tahun aku lupa. tapi dia anak orang kaya. Bapaknya ketua Kadin Jakarta waktu itu. dan mempunyai hotel di bali dan Lombok. Ratih waktu itu ingin sekali mempunyai suami orang jepang (yang membuat aku terheran heran juga... waktu itu aku sama sekali ngga kepikiran punya pacar/suami org jepang). Dia cukup aggresiv mendekati cowo cowo jepang. dan setelah kembali ke Indonesia, aku dengar dia menikah dgn Matsuda san, seorang pengusaha warga jepang di jakarta. adik dari istri yang punya Sahid hotel. Sempat bertemu dengan pasangan suami-istri itu di rumah Kosugi san (waktu itu aku sudah mandiri dan tinggal di mansion dekat rumah Kosugi san)
Pernah ketemu suaminya di pesawat JAL waktu mengantar pemagang Indonesia. Suami istri ini punya kantor biro perjalanan di jakarta. Bahkan nama si suami menjadi Mustafa Matsuda, dan aktif di perkumpulan muslim jepang Indonesia.
Duhhhh dan sekeluarga ini menjadi korban terorist yang mengatasnamakan muslim ....
dunia udah terbalik kali yah.
Tuhan tolong keluarga ratih, aku bisa ngebayangin anak-anaknya tanpa ibu. duh ratih baru 35 tahun, 2 tahun lebih muda dari aku. Kali ini kali kedua aku tersentak oleh kematian teman yang sebaya. Yang pertama waktu mendengar kematian teman sekelas waktu SD yang meninggal karena kanker.
No comments:
Post a Comment