Penolakan

akhirnya penolakan itu datang. riku mulai tidak mau aku dekati. dia mau hanya dengan papanya. tadi pagi dia masuk wc sendiri dan mengunci pintu. biasanya dia akan minta dibukakan. tapi kali ini dia bisa buka sendiri. waktunya mulai tibakah.....

pagi ini aku pun merasa ditolak. aku ingin membuat orang bahagia tapi ternyata kehadiranku tidak diperlukan. sakit rasanya, sama seperti penolakan yang lainnya. apalagi jika dikatakan aku berbuat sesuatu untuk pamrih. belum lagi dikatakan aku cepat marah dan tersinggung.
OK memang aku cepat marah, tapi aku paling tidak suka dikatakan bahwa aku pamrih.
Kapan aku mengharapkan balasan dari orang orang yang mungkin pernah aku bantu?
Tuhan....buat aku sabar....