Ada sebuah artikel menarik seorang nenek berusia 85 tahun mengagalkan usaha perampokan yang akan dilakukan wanita muda dengan mengatakan "Kamu masih muda. kerja dong!!!!!"
tanggal 17 november kira-kira pukul 4 sore, seorang wanita muda masuk ke sebuah toko alat tulis untuk merampok dan menyuruh penjaga toko waktu itu seorang nenek yang berumur 85 tahun untuk mengeluarkan 100.000 yen sambil mengancam dengan pisau. Si nenek mengatakan "tidak ada uang!". Si perampok menawar dengan "50.000" "30.000", dan si nenek berkata "kamu masih muda, kerjalah!" Tapi karena si perampok masih meminta uang terus, si nenek memanggil pembantunya yang berada di dalam, si perampok kemudian lari tanpa membawa uang.
Kepada polisi nenek itu berkata "saya sudah tua saja masih bekerja, masak dia mau mendapatkan uang dengan merampok. keterlaluan!!".
「若いんだから働きなさい」 85歳女性が女強盗諭す
十七日午後四時ごろ、北九州市門司区東門司二丁目の文具店に若い女が押し入り、店番をしていた光田まきさん(85)に包丁を突きつけ「十万円出せ」と脅した。光田さんは「金はない」と“応戦”。「五万円」「三万円」と要求を続ける女を「若いんだから働いて稼ぎなさい」と諭した。それでも金を要求したため奥にいたホームヘルパーの名前を叫ぶと、女は何も取らずに逃げた。
福岡県警門司署によると、女は二十代で身長約一六〇センチ。黒っぽいジャンパーに色つきメガネ。光田さんは「年を取っても社会のために働いている。若い人が強盗で金を稼ぐなんてとんでもない」と嘆いていた。
(西日本新聞) - 11月18日2時27分更新
Memang kalau kita tinggal di masyarakat jepang, masih banyak terlihat orang lanjut usia (lansia) yang bekerja layaknya orang muda. Mereka masih sehat, awas dalam menghitung meskipun kadang butuh waktu untuk membungkus barang. saya pernah bertemua dengan seorang nenek seperti cerita di atas, juga penjaga toko buku di dekat universitas waseda. Memang kalau kita tidak ada waktu dan cepat-cepat, agak kesal juga kalau harus menunggu si nenek membungkus belanjaan kita. Tapi kalau santai senang juga rasanya. Kadang kita diajak omong, dan kadang kita diberi sesuatu yang tidak seberapa harganya, seperti pembatas buku atau setip. Tinggal di masyarakat jepang, terutama Tokyo, membuat orang seperti mesin. tanpa basa-basi. Karena itu kadang saya berjalan dan masuk keluar toko yang terdapat di daerah jauh dari stasiun, atau penunggunya berusia lanjut.
Berbicara mengenai omake (hadiah) juga menarik. kemarin dulu saya pergi ke kantor pos dengan riku (2 th 8 bl) dan dia berbuat nakal dengan menarik kertas nomor giliran. Oleh petugas pos, dia diberikan permen, yang memang sudah disediakan untuk dibagikan kepada anak-anak yang datang. Kalau orang tua biasanya diberikan tissue. Atau kalau membuka rekening baru kadang diberikan handuk atau piring. Service atau pelayanan ini terasa sangat menyentuh dan mengingatkan bahwa pembeli/pelanggan adalah raja.
Kalau pergi ke restoran biasanya mereka mempunyai menu khusus untuk anak-anak. dan setiap membeli menu itu biasanya sudah termasuk mainan yang bisa dipilih sendiri. Mungkin memang orang tua membayar harga mainan itu di dalam harga makanan, tapi pelayanan itu yang bagus untuk diikuti oleh pemilik restoran di Indonesia.
Tapi memang kata irasshaimase (selamat datang) yang pada awal kedatangan saya di jepang sangat mengagetkan, merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada pembeli. di Indonesia boro-boro disambut dengan kata selamat datang. Masuk toko mahal dengan sandal jepit pasti sudah dipelototi......
No comments:
Post a Comment