Kali ini saya ingin memperkenalkan tulisan dari murid saya di Sekolah Bahasa Asing Universitas Keio, Bapak Sato.
Hari ini tidak ada kabar menarik, jadi saya akan berbicara tentang cerpen perbaikan pekerjaan pada jaman Edo.
Di daerah pertokoan Edo, ada satu toko besar yang makmur sekali. Di toko itu banyak orang bekerja sepanjang hari, hampir tidak ada hari libur.
Pada suatu hari majikan toko itu memikirkan tentang pengurangan tenaga kerja. Sebagai percobaan, Bapak majikan memecat beberapa pekerja.
Walaupun demikian, hasil laba usaha toko itu sama sekali tidak turun.
Lalu Bapak majikan mengambil tindakan yang sama dengan yang pertama itu sekali lagi.
Tetapi laba usaha itu tidak turun sama sekali. Bapak majikan mengharapkan kembali pengalaman yang baik, jadi hal itu diulangi beberapa kali.
Akibatnya tertinggal dua orang saja yaitu bapak dan istrinya. Tetapi toko itu tetap bisa dijalankan oleh kedua orang itu saja.
Bapak majikan mengira (berpikir), kalau dua orang bisa begitu saja, maka seorang juga akan bisa. lalu Bapak mengembalikan istrinya ke keluarga orang tua istrinya.
Akhirnya di toko besar itu, Bapak tertinggal sendiri. Dia bekerja sendiri saja, tetapi tetap bisa berdagang juga sampai sekarang.
Dia mengira kalau seorang bisa tetap berjalan, tidak perlu seorang pun bisa, lalu dia membunuh diri.
Isi cerita pendek di atas ini sangat hebat, ada pengangguran, perceraian dan pembunuhan diri.
Cerpen semacam ini disebut "KOBANASHI" di Jepang, dan diceritakan oleh tukang cerita (Hanashika) itu adalah awal daripada cerita lucu/humor yang disebut "rakugo" di Jepang.
Tetapi cerpen semacam ini tidak diberi judulcerpen, dan isi cerpen itu diubah-ubah oleh setiap tukang cerita.
Benkyo ni natta naaaaa (by Imelda)
hmmm apa bahasa Indonesianya yah....jadi pelajaran untuk saya?
tapi orang Indonesia tidak pernah mengatakan itu ya. Paling-paling bilang ....oooohhh gitu ;))
Mungkin karena orang Indonesia tidak suka atau tidak pernah belajar yah.
No comments:
Post a Comment