Pagi bangun jam 5. Lanjutin beberesnya. Si riku juga sih bangun pagi. Si Gen juga tumben bisa bangun cepet tanpa dibangunin. Makan siang unagi soalnya unagi yang kemarin belum sempet dimakan. Duhhh si Riku suka banget. nasinya ngga dimakan, unagi melulu. sampe bagian nya mamanya diambil. hihihi....
Rencananya mereka mau datang jam 3 siang, tapi aku bilang sebelum naik bus telpon dulu. so aku mandi, aku ajak riku tapi dia ngga mau. Setelah aku selesai baru dia mau mandi. Akhirnya papanya yang mandiin dia. Pas Riku keluar kamar mandi, si Tina telpon bilang dia lupa telpon dan mereka sudah di bawah. Wah wah langsung kedandapan kasih baju Riku dan finishing touch deh. Si Gen juga baru keluar kamar mandi sih. Bener2 nyambut tamu dengan tidak siap.
Untung Osoreda Masayuki san ....calon suaminya si Kimiyo cuek juga orangnya. Rasanya seperti udah kenal lama. Diawali dnegan Champagne, buka sake 3 jenis. Dari Masa san dapet Shochu dengan gambar foto keluarga. Aku ngga begitu banyak minum abis takut kebablasan ngga bisa entertaining tamu. Sekitar jam 12 semua teler masuk futon masing-masing. termasuk riku akhirnya mau diajak tidur.
Saturday, July 30, 2005
Friday, July 29, 2005
Panassss tapi harus keluar rumah
Janjian ketemu sama murid-murid Senshu Univ di Shinjuku jam 1 siang. Termasuk aku kita ber-10 mau makan di Rest Jembatan Merah di El Tower. Lucu juga sih sama anak-anak umur 20 an gitu. Duh hampir kelipatan umurku yah. Mereka enjoy juga makan masakan Indonesia, meskipun emang pedes banget. Aku aja kepedesan apalagi mereka. Tapi yah lucu juga masih banyak mimpi mimpi nya. Mau bikin blog catatan harian bahasa Indoensia. Trus si takeda san begitu pulang tulis email ke aku, gimana kalo tahun depan bikin stand masakan Indonesia di Festival Sekolah Senshu. Hihihih, aku sih selama ada murid yang aktif ok ok aja. kono netsui wo daijini shitai naa.
Pulang dari shinjuku belanja sake dan bahan makanan trus taruh di rumah kemudian jemput Riku. Karena Gen mau kita pulang sama-sama jadi aku smaa Riku tunggu di Yumeria. Sambil Riku makan es krim. Aku juga beli sate ayam san unagi. Karena hari ini adalah Doyo no hi hari untuk makan unagi. Dari LIfe kita ke Sanmata, toko sake langganan kita. Beli ngga tanggung tanggung bo 4 botol termasuk satu botol yang isinya 1,8 liter. gila kapan ngabisin nya tuh. Di lemari es jadinya ada 5 botol sake jepang, karena aku beli Hakkaisan di Ikebukuro sebelum pulang. REKORRRR.
Eeee si Gen ngajak minum karena ada sate ayam. Buka deh itu Botol sake yang gede itu. Termasuk kelompoknya Goriki jadi emang enak sih. Padahal udah tau besok akan minum lagi. Dasar tukang minum yah... Demo shiawase de areba.....
Pulang dari shinjuku belanja sake dan bahan makanan trus taruh di rumah kemudian jemput Riku. Karena Gen mau kita pulang sama-sama jadi aku smaa Riku tunggu di Yumeria. Sambil Riku makan es krim. Aku juga beli sate ayam san unagi. Karena hari ini adalah Doyo no hi hari untuk makan unagi. Dari LIfe kita ke Sanmata, toko sake langganan kita. Beli ngga tanggung tanggung bo 4 botol termasuk satu botol yang isinya 1,8 liter. gila kapan ngabisin nya tuh. Di lemari es jadinya ada 5 botol sake jepang, karena aku beli Hakkaisan di Ikebukuro sebelum pulang. REKORRRR.
Eeee si Gen ngajak minum karena ada sate ayam. Buka deh itu Botol sake yang gede itu. Termasuk kelompoknya Goriki jadi emang enak sih. Padahal udah tau besok akan minum lagi. Dasar tukang minum yah... Demo shiawase de areba.....
Thursday, July 28, 2005
Kerja Kerja Mari Kita Kerja \:d/
Lagu itu dari sendratari Cinderella pimpinan Maria Tanzil. Jamannya aku SD tuh.
Tapi emang hari ini aku lagi kerja keras banget. membersihkan rumah untuk menyambut tamu agung ;)) yang akan datang nginep hari Sabtu. Capek juga euy. Meskipun udah diselingin dengan Chatting. hihihi. Udah 3 hari ini kau chatting sama Andy...seneng deh. Gambatte my brother.
Oh ya besok Papa ultah yang ke 67 tahun...
Tapi emang hari ini aku lagi kerja keras banget. membersihkan rumah untuk menyambut tamu agung ;)) yang akan datang nginep hari Sabtu. Capek juga euy. Meskipun udah diselingin dengan Chatting. hihihi. Udah 3 hari ini kau chatting sama Andy...seneng deh. Gambatte my brother.
Oh ya besok Papa ultah yang ke 67 tahun...
Wednesday, July 27, 2005
Terik
Duuuh terik banget hari ini. Rasanya kulit mau terbakar aja. Aku lupa pake topi dan juga untuk Riku lupa, karena dua-dua topinya ada di Himawari. Keluar rumah telat banget. Nunggu Taxi lama (gara-gara lupa sepeda ada di parkiran). akhirnya kita jalan agak jauh ke Family Mart sesudahnya Royal Host sambil cari Taxi. Pikirnya kalo ngga ada taxi aku mau naik bus aja. Toh udah telpon senseinya bahwa kita terlambat. Akhirnya dapat juga taxinya.
Sesudah antar Riku aku balik naik sepeda lagi.
Malam aku kasih komputer kecil aku yang IBM (komputer pertama yang aku beli dengan uangku sendiri...300 ribuan yen bo) ke riku supaya dia nggak ngerusakin komputer papanya. Dia bilang...Riku mau kerja. Shigoto suru kara ;)) Gaya deh. Tapi dia bangga tuh....
Sesudah antar Riku aku balik naik sepeda lagi.
Malam aku kasih komputer kecil aku yang IBM (komputer pertama yang aku beli dengan uangku sendiri...300 ribuan yen bo) ke riku supaya dia nggak ngerusakin komputer papanya. Dia bilang...Riku mau kerja. Shigoto suru kara ;)) Gaya deh. Tapi dia bangga tuh....
Tuesday, July 26, 2005
Badai pasti berlalu
Duh hari ini badai. hujan terus....meskipun tidak besar. Pagi-pagi Riku udah bangun dan seperti biasa kalau aku kurang tidur (Ada kerjaan editing dan musti buat berita) jadi mau marah2 aja bawaan nya. plus si riku juga lagi rewel udah deh berantem mulu. Di suruh mandi ngga mau. Akhirnya bisa pergi udah jam 11:20 an. itu juga gara2 aku telpon jakarta dulu. Trus ceritanya mau cari Taxi...hmmmm...di depan gerbang rumah aku pikir. kayaknya malah bahaya bawa riku sambil bawa payung ujan ujan gini. pasti tunggu taxinya juga lama. so lebih baik naik sepeda aja. Aku bilang Riku.....Riku kita naik sepeda yah? Iya da.........(Ngga mau) Lalu aku bilang..Riku hujannya ngga terlalu besar, dan Naik bus mahal, kita naik sepeda aja. Lalu dia bilang ii yo (boleh deh) . Ii yo apa riku? Bus atau sepeda? Jitensha (sepeda)....Langsung aku cium dia . Makasih sayang...maafkan mama yah tadi mama marah2 mulu. Jadi deh naik sepeda.
Tapi waktu jemput riku malam aku pake sepeda, pulangnya aku tinggal sepeda di parkiran karena hujannya mulai deras.
Tapi waktu jemput riku malam aku pake sepeda, pulangnya aku tinggal sepeda di parkiran karena hujannya mulai deras.
Monday, July 25, 2005
Sizzler
Hari ini aku ada janji ketemu sama Sasaki sensei di Sizzler Shinjuku jam 5:15. So aku keluar rumah jam 4 dan langsung ke sana. Sampai di sana sensei sudah ada. Ngobrol-ngobrol soal Gakkai dan Happyou di univ. Rupanya sensei tahun kemarin (tgl 1 September) ulang tahun ke 60 ...untung aku sempet kirim kembang meskipun ragu menuliskan ultah ke berapa. Dan dua tahun lagi akan berhenti dari Universitas Senshu(2007 maret) karena genap kerja 20 tahun.
Aku sendiri tahun ini tahun ke enam di univ senshu. Pikir punya pikir tahun 1999 bener2 merupakan tahun tersibuk dan tahun keemasan untukku. Tahun itu aku masuk waseda dan senshu, dan juga menikah dengan Gen.
Ngobrol dengan sensei banayak menimbulkan keinginanku untuk belajar lagi terutama gengogaku (linguistik). semoga semangat ini tidak cepat padam.
Aku sendiri tahun ini tahun ke enam di univ senshu. Pikir punya pikir tahun 1999 bener2 merupakan tahun tersibuk dan tahun keemasan untukku. Tahun itu aku masuk waseda dan senshu, dan juga menikah dengan Gen.
Ngobrol dengan sensei banayak menimbulkan keinginanku untuk belajar lagi terutama gengogaku (linguistik). semoga semangat ini tidak cepat padam.
Sunday, July 24, 2005
coklat
pagi ini riku makan roti dengan coklat tabur (muisjes). rotinya ngga dimakan. coklatnya aja diambilin. lalu dia bilang . tabete goran.....
hihihi riku emang dari dulu ngga pelit. apa yang dimakan pasti dibagikan ke mama/papanya.
hari minggu dihabiskan di rumah saja. riku ikut papanya ke laundry lalu ke taman dekat sana untuk main perosotan kira-kira sejam. Mungkin karena capek hari ini riku tidur cepat
hihihi riku emang dari dulu ngga pelit. apa yang dimakan pasti dibagikan ke mama/papanya.
hari minggu dihabiskan di rumah saja. riku ikut papanya ke laundry lalu ke taman dekat sana untuk main perosotan kira-kira sejam. Mungkin karena capek hari ini riku tidur cepat
Adikku
duhhh pagi ini diawali lagi dengan menangis.
iseng iseng membuka file lama dan ketemu cerita ini.
aku menangis dan teringat my brother....where r u now???
Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil.
Hari demihari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka
menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laciayahku.
Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlututdidepan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu di tangannya."Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.
Aku terpaku, terlalu takutuntuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi
Beliaumengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.Tiba-tiba, adikkumencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitumarahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisannafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami danmemarahi,"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagiyangakan kamu lakukan di masa mendatang? ...Kamu layakdipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuhdengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Dipertengahanmalam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, janganmenangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanianuntuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebutmasihkelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikkuketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masukkeSMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk kesebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnyamemberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasilyangbegitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas,"Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah,saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kaumempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkankamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah didusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang akubisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-lakiharus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkanjurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagimeneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkanrumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudahmengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarikkertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Sayaakan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis denganairmata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun.Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikkuhasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, akuakhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).Suatu hari, akusedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk danmemberitahukan,"Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, danmelihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen danpasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarkukamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimanapenampilanku.Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa merekatidak akan menertawakanmu?"Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debudari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidakperduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalahadikku bagaimana pun penampilanmu..."Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semuagadiskota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalampelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telahdiganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, akumenari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlumenghabiskanbegitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambiltersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumahini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.." Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turunke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan akumengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapimerekatidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidakakan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan,"Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?" Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu,ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku." Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama sayamasih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya." Tepuk tangan membanjiri ruangan itu.
Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
dr email 8 juli 2004 Cavido Net
sambil merenung bagaimana mereka yang tidak punya adik atau kakak......
iseng iseng membuka file lama dan ketemu cerita ini.
aku menangis dan teringat my brother....where r u now???
Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil.
Hari demihari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka
menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laciayahku.
Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlututdidepan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu di tangannya."Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.
Aku terpaku, terlalu takutuntuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi
Beliaumengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.Tiba-tiba, adikkumencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitumarahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisannafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami danmemarahi,"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagiyangakan kamu lakukan di masa mendatang? ...Kamu layakdipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuhdengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Dipertengahanmalam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, janganmenangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanianuntuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebutmasihkelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikkuketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masukkeSMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk kesebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnyamemberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasilyangbegitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas,"Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah,saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kaumempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkankamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah didusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang akubisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-lakiharus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkanjurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagimeneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkanrumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudahmengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarikkertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Sayaakan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis denganairmata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun.Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikkuhasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, akuakhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).Suatu hari, akusedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk danmemberitahukan,"Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, danmelihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen danpasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarkukamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimanapenampilanku.Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa merekatidak akan menertawakanmu?"Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debudari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidakperduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalahadikku bagaimana pun penampilanmu..."Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semuagadiskota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalampelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telahdiganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, akumenari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlumenghabiskanbegitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambiltersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumahini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.." Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turunke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan akumengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapimerekatidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidakakan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan,"Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?" Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu,ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku." Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama sayamasih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya." Tepuk tangan membanjiri ruangan itu.
Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
dr email 8 juli 2004 Cavido Net
sambil merenung bagaimana mereka yang tidak punya adik atau kakak......
Saturday, July 23, 2005
Aduhhhhhhh.....
Aduhhhh Riku
mama mau beresin rumah, Riku mesti mau ikut bantuin. Untung mama baik hari ini jadi ngebolehin Riku main semprot-semprot dan ngepel lantai.
Aduhhhh Riku
diajak ketemu Gen di Life sembari belanja, ehhhh langsung ambil keranjang kecil, dan ambil barang yang dia inginin. Herannya dia ambil kacang dan batere. duhhhh
Aduh Gennnnn
setelah ketemu di Life ajak nyicipin daging steak gratis..... waza waza. Akhirnya aku yang nggak enak ati liat suami dan anak nyicip gratis, jadi beli daging steak 980 yen 2 lembar.
Aduhhhh Rikuuu
diajak nyicip daging steak gratis, dipikirnya sate yang ada di tempat jualan juga boleh dimakan gratis. Jadi deh mama beli satenya 5 tusuk 300 yen ....;))
Aduh mama melda...
nonton video waktu riku kecil sejak ke jakarta pertama kali sampe bisa berdiri sambil dipapah.tertawa liat riku yang masih bayi dan nangis liat waktu riku sakit dan oma yang sudah meninggal berdoa untuk kebahagiaan kita. terakhir kali ketemu oma makasar.
mama mau beresin rumah, Riku mesti mau ikut bantuin. Untung mama baik hari ini jadi ngebolehin Riku main semprot-semprot dan ngepel lantai.
Aduhhhh Riku
diajak ketemu Gen di Life sembari belanja, ehhhh langsung ambil keranjang kecil, dan ambil barang yang dia inginin. Herannya dia ambil kacang dan batere. duhhhh
Aduh Gennnnn
setelah ketemu di Life ajak nyicipin daging steak gratis..... waza waza. Akhirnya aku yang nggak enak ati liat suami dan anak nyicip gratis, jadi beli daging steak 980 yen 2 lembar.
Aduhhhh Rikuuu
diajak nyicip daging steak gratis, dipikirnya sate yang ada di tempat jualan juga boleh dimakan gratis. Jadi deh mama beli satenya 5 tusuk 300 yen ....;))
Aduh mama melda...
nonton video waktu riku kecil sejak ke jakarta pertama kali sampe bisa berdiri sambil dipapah.tertawa liat riku yang masih bayi dan nangis liat waktu riku sakit dan oma yang sudah meninggal berdoa untuk kebahagiaan kita. terakhir kali ketemu oma makasar.
Friday, July 22, 2005
Power Point
Pertama kali ngajar pake power point di Senshu Univ. Itu ngerjain nya juga setengah-setengah abis fotonya kurang sih. Ngerjain sampe jam 2 pagi. Ngantukkk.
Pindah kelas di 429 yang ada screen besar dan AV rack. Bisa pasang macam2. Tahun depan mau usahakan kuliah yang asyik ahhhh.
Dasar tukang jual obat. Power point yang tanpa persiapan gitu aja bisa dijadikan kuliah untuk 1 jam. Dan kuliah ini adalah yang terakhir ....yatta..... LIBURRRRRR
Tapi minggu depan tgl 29 janjian di Shinjuku mau makan masakan Indonesia sama murid-murid.
Pindah kelas di 429 yang ada screen besar dan AV rack. Bisa pasang macam2. Tahun depan mau usahakan kuliah yang asyik ahhhh.
Dasar tukang jual obat. Power point yang tanpa persiapan gitu aja bisa dijadikan kuliah untuk 1 jam. Dan kuliah ini adalah yang terakhir ....yatta..... LIBURRRRRR
Tapi minggu depan tgl 29 janjian di Shinjuku mau makan masakan Indonesia sama murid-murid.
Thursday, July 21, 2005
Jakarta
Riku no uchi wa ...Tokyo
Papa no kaisha wa .....Saitama
Achan no uchi wa ....Yokohama
Opa no uchi wa.......Jakarta
wowwwww
ada satu lagi yang lucu
riku selalu bilang mau lihat "zamamiro"
padahal yang dimaksud SHIMAJIRO.
hihihi zamamiro kan kata makian. ;))
http://www.shimajiro.co.jp/
http://www.shimajiro.co.jp/oyakoeigo/
riku lagi seneng juga nonton shimajiro ini. dikasih videonya oleh
Asuka onechan sepupunya gen yang kerja di toueisha,
pembuat film video dan kebetulan dia tantou (penanggung jawab)
dari film shimajiro untuk anak-anak ini.
Kalau dipikir2 jepang sangat memperhatikan perkembangan anak
dengan banyak membuat buku berganbar, cd lagu dan video anak-anak.
bahkan ada channel TV untuk anak-anak.
kapan yah indonesia bisa begini. sedih deh
di indonesia sejak kecil udah dicekokin cerita setan dan sinetron
Papa no kaisha wa .....Saitama
Achan no uchi wa ....Yokohama
Opa no uchi wa.......Jakarta
wowwwww
ada satu lagi yang lucu
riku selalu bilang mau lihat "zamamiro"
padahal yang dimaksud SHIMAJIRO.
hihihi zamamiro kan kata makian. ;))
http://www.shimajiro.co.jp/
http://www.shimajiro.co.jp/oyakoeigo/
riku lagi seneng juga nonton shimajiro ini. dikasih videonya oleh
Asuka onechan sepupunya gen yang kerja di toueisha,
pembuat film video dan kebetulan dia tantou (penanggung jawab)
dari film shimajiro untuk anak-anak ini.
Kalau dipikir2 jepang sangat memperhatikan perkembangan anak
dengan banyak membuat buku berganbar, cd lagu dan video anak-anak.
bahkan ada channel TV untuk anak-anak.
kapan yah indonesia bisa begini. sedih deh
di indonesia sejak kecil udah dicekokin cerita setan dan sinetron
Wednesday, July 20, 2005
Periksa Gigi
hari ini kita ke hokenjo (Puskesmas) karena janji pemeriksaan gigi berkala untuk riku.
Jam 3 aku jemput di hoikuen lalu naik sepeda ke shakujii koen. mayan gempor juga kalo panas.
Dokter giginya bilang musti kurangi coklat dan jangan minum susu sebelum tidur ;))
wahhhh susah deh. cuman riku kan ngga males sikat gigi jadi bagus aja giginya.
Pulang dari situ aku niat mau beliin kue untuk riku di Le primeur.
tapi Riku maunya makan nasi kare .... yah terpaksa ganti haluan ke Royal Host deh.
Udah gitu aku tunjuk nasi kare utk anak-anak...dia maunya hamburger omellet rice
karena ada potato fried nya. duuuh nih anak. pasti ngga dimakan deh so aku cuman pesen salada aja supaya bisa bantuin riku dengan hamburger omelet rice nya. Tapi ternyata dia makan hampir setengahnya loh. Terus minta dessertnya brownnies pake ice cream lagi....
Jam 3 aku jemput di hoikuen lalu naik sepeda ke shakujii koen. mayan gempor juga kalo panas.
Dokter giginya bilang musti kurangi coklat dan jangan minum susu sebelum tidur ;))
wahhhh susah deh. cuman riku kan ngga males sikat gigi jadi bagus aja giginya.
Pulang dari situ aku niat mau beliin kue untuk riku di Le primeur.
tapi Riku maunya makan nasi kare .... yah terpaksa ganti haluan ke Royal Host deh.
Udah gitu aku tunjuk nasi kare utk anak-anak...dia maunya hamburger omellet rice
karena ada potato fried nya. duuuh nih anak. pasti ngga dimakan deh so aku cuman pesen salada aja supaya bisa bantuin riku dengan hamburger omelet rice nya. Tapi ternyata dia makan hampir setengahnya loh. Terus minta dessertnya brownnies pake ice cream lagi....
asyikkkkk mudikkkkk
baru aja beli tiket JAL untuk mudik...asyik. biar ngutang juga yang penting pulang \:d/
Tuesday, July 19, 2005
SAITAMA
Riku no uchi wa??? Tokyo
Papa no kantor wa ? Saitama erai...
A-chan no uchi wa? Yokohama
sugoiiiiiii
hari ini rekaman di interFM. selesai jam 4 sore. mau langsung pulang ehhh mampir dulu
beli tinta printer dan kertas foto. jadinya malah telat karena pas aku mau naik kereta ada kecelakaan di stasiun kawasaki. Katanya lama so aku ke bakery makan roti sambil baca novel. Mau ke Internet Cafe takut kebablasan malah lebih telat lagi ntar.
Papa no kantor wa ? Saitama erai...
A-chan no uchi wa? Yokohama
sugoiiiiiii
hari ini rekaman di interFM. selesai jam 4 sore. mau langsung pulang ehhh mampir dulu
beli tinta printer dan kertas foto. jadinya malah telat karena pas aku mau naik kereta ada kecelakaan di stasiun kawasaki. Katanya lama so aku ke bakery makan roti sambil baca novel. Mau ke Internet Cafe takut kebablasan malah lebih telat lagi ntar.
Monday, July 18, 2005
Sotsuju
Pagi bangun jam 8 an untuk sarapan pagi. Taku, Gen dan Riku jalan jalan ke jinja dekat rumah sedangkan aku beberes aja di rumah. sempet shower juga. Lalu jam 11 kita naik taksi ke restoran tempat diadakannya pesta Sotsuju itu (memperingati 90 tahun) Namanya hana kaori.
Hissashiburi ngga ngumpul sama keluarga Miyashita. Terakhir waktu obaasan beiju (88 th).
Oh ya tahun depan 13 tahun Miyashita Obaasan meninggal jadi pasti ada acara lagi. Juga ultahnya Yabuki Obaasan. Kalo ngga ada perayaan speasial gini biasanya orang jepang ngga kumpul-kumpul sih.
Hissashiburi ngga ngumpul sama keluarga Miyashita. Terakhir waktu obaasan beiju (88 th).
Oh ya tahun depan 13 tahun Miyashita Obaasan meninggal jadi pasti ada acara lagi. Juga ultahnya Yabuki Obaasan. Kalo ngga ada perayaan speasial gini biasanya orang jepang ngga kumpul-kumpul sih.
Sunday, July 17, 2005
MABOK
Duhhh pertama kali ngerasain kepala nyut-nyutan gara-gara mabok. Gila sih minum bir, wine (yang ngga enak) lalu sake yang enak (minum seperti minum sirop). Belum jam 10 malam, semua udah pada geletak. Yang masih waras cuma Riku, dan sedikit waras..aku.
Naik ke lantai dua, siapin futon supaya gen bisa tidur. lalu bikin susu dan kasih tidur riku. Turun ke bawah Taku dan A-chan udah bobo...wiiih cepetnya.
Lalu aku juga tidur tapi jam 2 an terbangun gara-gara sakit kepala dan kedinginan.
Turun ke bawah ambil aquarius lalu minum bufferin, bobo lagi. Duhhh rupanya gini kalo mabok yah.... maklum selama ini ngga pernah sampai semabok gini. Biasanya mabok tapi masih waras. Ini udah setengah waras. Gimana kalau jadi ngga waras yah... hihihi.
Oh ya Sakenya DEWAZAKURA ....enakkkk
Naik ke lantai dua, siapin futon supaya gen bisa tidur. lalu bikin susu dan kasih tidur riku. Turun ke bawah Taku dan A-chan udah bobo...wiiih cepetnya.
Lalu aku juga tidur tapi jam 2 an terbangun gara-gara sakit kepala dan kedinginan.
Turun ke bawah ambil aquarius lalu minum bufferin, bobo lagi. Duhhh rupanya gini kalo mabok yah.... maklum selama ini ngga pernah sampai semabok gini. Biasanya mabok tapi masih waras. Ini udah setengah waras. Gimana kalau jadi ngga waras yah... hihihi.
Oh ya Sakenya DEWAZAKURA ....enakkkk
Saturday, July 16, 2005
Nihon Indonesia Network
Pagi bangun, sambil beresin rumah masak. Menunya.... sup kacang merah, sayur buncis, ayam goreng dan krupuk. nggak lupa sambalnya. Shino san bawa bir bintang dan Miki san bawa pencuci mulut, puding caramel dari Pastel yang terkenal itu. Bertiga deh kita mulai rapat sambil makan dan sesekali buka internet.
Hari ini Shino san dan Miki san akan datang untuk membicarakan perkumpulan alumni warga jepang yang pernah belajar di Indonesia. Nama wadah dan bentuk kegiatannya. Akhirnya diputuskan akan memakai nama Nihon Indonesia Network. Sebuah nama yang umum karena memang kegiatan kita maunya tidak akan dispesialisasikan. Yang pasti bukan kegiatan hanya untuk main-main tapi ada unsur pelajarannya. Pertemuan kedua tanggal 29 September dan diharapkan bisa mewujudkan kegiatan pertama tanggal 3 Desember yang akan datang. Untuk informasinya bisa pake website www.indojapan.info
aku juga sekalian mau ambil domain www.darmasiswa.com untuk websitenya Shino san.
Hari ini Shino san dan Miki san akan datang untuk membicarakan perkumpulan alumni warga jepang yang pernah belajar di Indonesia. Nama wadah dan bentuk kegiatannya. Akhirnya diputuskan akan memakai nama Nihon Indonesia Network. Sebuah nama yang umum karena memang kegiatan kita maunya tidak akan dispesialisasikan. Yang pasti bukan kegiatan hanya untuk main-main tapi ada unsur pelajarannya. Pertemuan kedua tanggal 29 September dan diharapkan bisa mewujudkan kegiatan pertama tanggal 3 Desember yang akan datang. Untuk informasinya bisa pake website www.indojapan.info
aku juga sekalian mau ambil domain www.darmasiswa.com untuk websitenya Shino san.
Dochira (Yang mana)
Riku, docchi ga suki? papa matawa mama? >> opa
hihihi...dochiga suki ? opa matawa mama? >>> untenshuu no papa
dochiga suki? papa matawa mama? papa to mama.
Hebat ya anak kecil udah bisa memikirkan akibat jawabannya.
Mencegah Perang Dunia ke 3 deh.
Satu lagi
Mama no namae wa? Imeruda.............
saikooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
hihihi...dochiga suki ? opa matawa mama? >>> untenshuu no papa
dochiga suki? papa matawa mama? papa to mama.
Hebat ya anak kecil udah bisa memikirkan akibat jawabannya.
Mencegah Perang Dunia ke 3 deh.
Satu lagi
Mama no namae wa? Imeruda.............
saikooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Wednesday, July 13, 2005
Mama Daisuki....
Setiap pagi Riku bangun dia pasti bilang itu, sambil senyum-senyum dan memelukku. Duhhh bahagianya. Kemarin juga waktu pulang sama-sama gen dari stasiun sampai di rumah dia peluk kita dan cium....duh shiawase.
Lucunya setiap dia mau pergi ke hoikuen, aku gantiin bajunya dia. Dia pasti bilang Riku Kakko ii (Riku cakep). Dan lucunya lagi kalo dia liat aku ganti baju, yang pasti kalo telanjang dia bilang Mama akachan...tapi kemudian dia bilang Mama Kakko ii ....hihihi deneng deh
Lucunya setiap dia mau pergi ke hoikuen, aku gantiin bajunya dia. Dia pasti bilang Riku Kakko ii (Riku cakep). Dan lucunya lagi kalo dia liat aku ganti baju, yang pasti kalo telanjang dia bilang Mama akachan...tapi kemudian dia bilang Mama Kakko ii ....hihihi deneng deh
Sunday, July 10, 2005
Mama okite yo, tamago yaki mauuuu
mama bangun dong, mau telor goreng. Duh baru kali ini dibangunin sama riku. ;))
udah bangun pagi tapi trus tidur lagi...enak bener deh.
udah bangun pagi tapi trus tidur lagi...enak bener deh.
Friday, July 08, 2005
Sakit Kepala or PMS???
duh bangun tidur pilek dan sakit kepala. Udah siapin tas dan bahan ngajar. Udah sarapan juga. Tapi.... sakit kepalanya dan memang lagi sakit perut juga. so aku telpon univ minta libur.
Seharian nggeletak di tempat tidur. paling bangun makan dan liat email aja.
Jemput riku, terus siapin bikin ayam goreng. Gen pulang bawa wine, keju dan ham ... minum deh. Good bye diet deh... ;)) hiks.
Oh ya sempet chat sama dino. Dia diterima S2 nya di ITS. omedetouuuu. Tinggal tunggu pengumuman beasiswa nya nih. Moga moga dapet deh. Sapa tahu bisa join proyeknya papa yah
Water Treatment.
Seharian nggeletak di tempat tidur. paling bangun makan dan liat email aja.
Jemput riku, terus siapin bikin ayam goreng. Gen pulang bawa wine, keju dan ham ... minum deh. Good bye diet deh... ;)) hiks.
Oh ya sempet chat sama dino. Dia diterima S2 nya di ITS. omedetouuuu. Tinggal tunggu pengumuman beasiswa nya nih. Moga moga dapet deh. Sapa tahu bisa join proyeknya papa yah
Water Treatment.
Thursday, July 07, 2005
Penilaian
Duh senengnya deh hari ini terima hasil angket dari Keio kelas dasar. Semua menulis pernyataan bahwa enjoy dengan kelasku dan merasa sayang ngga bertemu lagi di kelas berikutnya. pokoknya penilaian mereka membuat aku terharu. Ada artinya juga aku berusaha mengajar sebaik-baiknya.
Hari ini kelas atas memeriksa karangan pidato.... bagus bagus. Kojima san tentang pengalamn dia di jakarta. Fujita san tentang negara Turkmenistan...ayo dimana tuh....;)) Lalu Sato san tentang nonton wayang. Seneng rasanya melihat kalau murid kita bisa mengungkapkan pemikirannya dalam bahasa indonesia.
Hari ini kelas atas memeriksa karangan pidato.... bagus bagus. Kojima san tentang pengalamn dia di jakarta. Fujita san tentang negara Turkmenistan...ayo dimana tuh....;)) Lalu Sato san tentang nonton wayang. Seneng rasanya melihat kalau murid kita bisa mengungkapkan pemikirannya dalam bahasa indonesia.
Tuesday, July 05, 2005
Novena
hiks....aku ngga pernah novena. but i will pray for you my sis. Semoga pengobatan di singapura bisa berjalan lancar. Jadi kangen juga nih sama steve dan gonjazz....semoga ntar bisa ketemu di jakarta.
Monday, July 04, 2005
Mengenaskan
huh bener kok mengenaskan. Masa aku ngga bisa ketemu kata dasarnya kata "mengenaskan". pikirnya kenas atau enas.....eeee nggak taunya ngenas. untung ada Shino san. Kalau tidak masak kata mengenaskan tidak ada di kamus besar. Hari ini di KOI baca cerpen berjudul IMPIAN KECIL. Memang sulit bahasanya. Ada kata momok, yang belum ketemu bahasa Jepangnya yang enak apa..... hiks bahasa Indonesia memang sulit. .....;))
Sunday, July 03, 2005
Zoorasia
Sabtu pagi, bangun.... Riku ajak pergi ke suberidai (perosotan)...tapi mau ketemu A-chan juga. Lalu kita telepon ke yokohama apa kita bisa ke sana. Tadinya sih mau ke gereja jam 5, tapi batalin karena nanti jadinya kemalaman. Kita bilang mau keluar rumah jam 1 tapi akhirnya baru bisa keluar jam 3. Sampai di takada jam 5 deh. Langsung minum sake deh... Masumi lagi.
Si Gen ternyata tadi pagi tidurnya karena nonton acara tentang pendudukan Jepang di Indonesia. Di dalam acara itu ada yang aku kenal yaitu Bapak Kinoshita. Wah jadi ingat Bapak Asaga yang mau di operasi dalam umur 86 tahun. Semoga berhasil operasinya. Juga Watanabe san...yang berumur 90 tahun yang tetap sehat-sehat aja. Juga Fukuoka Sensei yang 88 th. wah harus menghubungi mereka mereka nih.
Jam 8 malam, Gen udah teler. geletak di kamar tamu. Riku jam 10 malam tumben udah ngantuk juga. Setelah kasih bobo riku, aku turun ke bawah untuk lihat email dan chatting. Sempet chating sama Marten...semoga masalahnya dia bisa terselesaikan. Aku sendiri bobo jam 1 malam.
Bangun jam 9 pagi hari Minggu. Sambil sarapan akhirnya diputuskan untuk pergi ke Zoorasia. Kapan lagi, mumpung udaranya enak. Sampe di Zoorasia sudah jam 12 an....Liat Gajah, bermacam jenis monyet, singa, harimau,tapir, yah macam-macam deh. Saking luasnya Bonbin ini jadi capek jalan deh. Tapi kudu liat OKAPI, soalnya si Riku punya bonekanya. Riku seneng sekali di zoorasia...dia emang seneng binatang sih. Kita pulang dari sana udah jam 3 siang...onaka peko-peko (starving) dan udah mulai rintik rintik. Kita makan sore/malam di WAKO tonkatsu... yummy. Dari situ langsung pulang dianter ta-chan.....
Si Gen ternyata tadi pagi tidurnya karena nonton acara tentang pendudukan Jepang di Indonesia. Di dalam acara itu ada yang aku kenal yaitu Bapak Kinoshita. Wah jadi ingat Bapak Asaga yang mau di operasi dalam umur 86 tahun. Semoga berhasil operasinya. Juga Watanabe san...yang berumur 90 tahun yang tetap sehat-sehat aja. Juga Fukuoka Sensei yang 88 th. wah harus menghubungi mereka mereka nih.
Jam 8 malam, Gen udah teler. geletak di kamar tamu. Riku jam 10 malam tumben udah ngantuk juga. Setelah kasih bobo riku, aku turun ke bawah untuk lihat email dan chatting. Sempet chating sama Marten...semoga masalahnya dia bisa terselesaikan. Aku sendiri bobo jam 1 malam.
Bangun jam 9 pagi hari Minggu. Sambil sarapan akhirnya diputuskan untuk pergi ke Zoorasia. Kapan lagi, mumpung udaranya enak. Sampe di Zoorasia sudah jam 12 an....Liat Gajah, bermacam jenis monyet, singa, harimau,tapir, yah macam-macam deh. Saking luasnya Bonbin ini jadi capek jalan deh. Tapi kudu liat OKAPI, soalnya si Riku punya bonekanya. Riku seneng sekali di zoorasia...dia emang seneng binatang sih. Kita pulang dari sana udah jam 3 siang...onaka peko-peko (starving) dan udah mulai rintik rintik. Kita makan sore/malam di WAKO tonkatsu... yummy. Dari situ langsung pulang dianter ta-chan.....
Friday, July 01, 2005
Kobanashi
Kali ini saya ingin memperkenalkan tulisan dari murid saya di Sekolah Bahasa Asing Universitas Keio, Bapak Sato.
Hari ini tidak ada kabar menarik, jadi saya akan berbicara tentang cerpen perbaikan pekerjaan pada jaman Edo.
Di daerah pertokoan Edo, ada satu toko besar yang makmur sekali. Di toko itu banyak orang bekerja sepanjang hari, hampir tidak ada hari libur.
Pada suatu hari majikan toko itu memikirkan tentang pengurangan tenaga kerja. Sebagai percobaan, Bapak majikan memecat beberapa pekerja.
Walaupun demikian, hasil laba usaha toko itu sama sekali tidak turun.
Lalu Bapak majikan mengambil tindakan yang sama dengan yang pertama itu sekali lagi.
Tetapi laba usaha itu tidak turun sama sekali. Bapak majikan mengharapkan kembali pengalaman yang baik, jadi hal itu diulangi beberapa kali.
Akibatnya tertinggal dua orang saja yaitu bapak dan istrinya. Tetapi toko itu tetap bisa dijalankan oleh kedua orang itu saja.
Bapak majikan mengira (berpikir), kalau dua orang bisa begitu saja, maka seorang juga akan bisa. lalu Bapak mengembalikan istrinya ke keluarga orang tua istrinya.
Akhirnya di toko besar itu, Bapak tertinggal sendiri. Dia bekerja sendiri saja, tetapi tetap bisa berdagang juga sampai sekarang.
Dia mengira kalau seorang bisa tetap berjalan, tidak perlu seorang pun bisa, lalu dia membunuh diri.
Isi cerita pendek di atas ini sangat hebat, ada pengangguran, perceraian dan pembunuhan diri.
Cerpen semacam ini disebut "KOBANASHI" di Jepang, dan diceritakan oleh tukang cerita (Hanashika) itu adalah awal daripada cerita lucu/humor yang disebut "rakugo" di Jepang.
Tetapi cerpen semacam ini tidak diberi judulcerpen, dan isi cerpen itu diubah-ubah oleh setiap tukang cerita.
Benkyo ni natta naaaaa (by Imelda)
hmmm apa bahasa Indonesianya yah....jadi pelajaran untuk saya?
tapi orang Indonesia tidak pernah mengatakan itu ya. Paling-paling bilang ....oooohhh gitu ;))
Mungkin karena orang Indonesia tidak suka atau tidak pernah belajar yah.
Hari ini tidak ada kabar menarik, jadi saya akan berbicara tentang cerpen perbaikan pekerjaan pada jaman Edo.
Di daerah pertokoan Edo, ada satu toko besar yang makmur sekali. Di toko itu banyak orang bekerja sepanjang hari, hampir tidak ada hari libur.
Pada suatu hari majikan toko itu memikirkan tentang pengurangan tenaga kerja. Sebagai percobaan, Bapak majikan memecat beberapa pekerja.
Walaupun demikian, hasil laba usaha toko itu sama sekali tidak turun.
Lalu Bapak majikan mengambil tindakan yang sama dengan yang pertama itu sekali lagi.
Tetapi laba usaha itu tidak turun sama sekali. Bapak majikan mengharapkan kembali pengalaman yang baik, jadi hal itu diulangi beberapa kali.
Akibatnya tertinggal dua orang saja yaitu bapak dan istrinya. Tetapi toko itu tetap bisa dijalankan oleh kedua orang itu saja.
Bapak majikan mengira (berpikir), kalau dua orang bisa begitu saja, maka seorang juga akan bisa. lalu Bapak mengembalikan istrinya ke keluarga orang tua istrinya.
Akhirnya di toko besar itu, Bapak tertinggal sendiri. Dia bekerja sendiri saja, tetapi tetap bisa berdagang juga sampai sekarang.
Dia mengira kalau seorang bisa tetap berjalan, tidak perlu seorang pun bisa, lalu dia membunuh diri.
Isi cerita pendek di atas ini sangat hebat, ada pengangguran, perceraian dan pembunuhan diri.
Cerpen semacam ini disebut "KOBANASHI" di Jepang, dan diceritakan oleh tukang cerita (Hanashika) itu adalah awal daripada cerita lucu/humor yang disebut "rakugo" di Jepang.
Tetapi cerpen semacam ini tidak diberi judulcerpen, dan isi cerpen itu diubah-ubah oleh setiap tukang cerita.
Benkyo ni natta naaaaa (by Imelda)
hmmm apa bahasa Indonesianya yah....jadi pelajaran untuk saya?
tapi orang Indonesia tidak pernah mengatakan itu ya. Paling-paling bilang ....oooohhh gitu ;))
Mungkin karena orang Indonesia tidak suka atau tidak pernah belajar yah.
Subscribe to:
Posts (Atom)