Hari Kamis kedua Riku libur dan aku libur. Aku ajak dia ke Kichijoji untuk taruh digital camera aku yang rusak di Laox, minta direparasi. Dengan semangat dia mau ikut pergi. Aku tanya ...
"Riku, nani wo kaitai?" (Riku mau beli apa?)
"hmmmm, beruto" (belt =ikat pinggang)
hahahah gaya deh. Sejak dia liat darma pakai ikat pinggang di celana seragam sekolahnya, dia juga mau. apalagi kalau dia liat papanya setiap hari. kadang dia ambil belt papanya untuk dipakai ...hihihi
Keluar rumah jam 10 pagi. jalan menuju halte bis, ditengah jalan ada rumah yang sedang dihancurkan untuk dibangun kembali. Aku berhenti didekat situ untuk nonton sama riku. Riku paling suka liat "Konkurito Mikusa- sha" Concrete Mixer Car.
Lagi kita liat-liat gitu ada sepasang oma opa keluar dari jalan itu, dan merasa lucu melihat Riku penuh perhatian lihat proses perombakan itu. Aku juga merasa tertarik melihat kedua orang tua ini yang begitu anggun dan tidak seperti orang Jepang lainnya. Si nenek sudah tua pastinya sekitar 70 tahun, tapi masih bergaya dan cantik. Tegap, tinggi, pakai rok wool dan bajunya selera eropa. Si kakek biasa aja, tapi juga berkesan eropa. tegap tinggi dan membawa keranjang rotan seperti keranjang pikik. Apa mereka akan piknik atau berbelanja roti perancis yah..... Aku merasa kagum melihat mereka berdua. entah kenapa. Apa karena selama ini aku melihat nenek/kakek di jepang kebanyakan pendek dan bungkuk ya?
Aku menyapa dengan bilang konnichiwa. lalu si nenek bilang, saya pikir tanah nya akan goyang, saya tinggal di depan rumah itu. Lalu aku bilang, belum....nanti kalau mereka membuat fondasi rumah baru pasti akan bergetar seperti ada gempa. Saya tinggal di mansion di situ dan di depannya ada pembangunan baru. Waktu mereka membuat fondasi, saya terkaget-kaget. Si nenek bilang, pa, tuh katanya nanti kalau fondasinya dibuat bisa bergetar, kita harus siap-siap jangan kaget.
Kita melanjutkan perjalan ke halte bis. Bisa yang kita naiki penuh sesak, sampai riku aku dudukkan di atas ban, untung ngga panas seperti di indonesia. Sampai di Kichijoji, jalan ke Laox dan menyerahkan camera. Si riku mulai bosan karena tidak menarik untuk dia, lalu aku ajak ke lantai basement karena disitu ada toko game dan dvd. Aku pikir aku mau belikan dia film Mononoke Hime, karena dia selalu mau lihat itu waktu ada iklannya. Di toko game ada mesin game "Mushi King" Raja serangga, Kabuto mushi dan Kuwagata... jenis-jenis kumbang (kumbang kelapa mungkin kalau di indonesia). Waktu aku cerita sama Tina, dia bilang heran yah anak-anak Jepang kok suka banget sama gituan. hihiihi lain ladang lain belalang deh.
Kuwagata
Kabuto mushi
>>MushiKING game dari SEGA
Sesudah nungguin riku main game, aku beli DVD nya Mononokehime (Prince mononoke)
Setelah itu kita makan di BLDY karena riku mau makan spaghetti. Waktu itu jam 11:30 an, tepat untuk makan siang sebelum restoran penuh dengan karyawan dan obatarian (tante2). selesai makan jam 12:10 ke Isetan untuk cari belt untuk Riku. Duhhhh mahal deh tuh belt. Ke WC di situ dan sesudah itu aku baru sadar bahwa handphone aku ngga ada. Balik deh ke Bldy tanya... ngga ada, ke Isetan ...tanya ngga ada. Langsung ke AU untuk hentikan pemakaian nomor supaya ngga dipakai orang. Sedih .....
Si riku juga udah capek jalan bolak balik, akhirnya ketiduran di bis, jadi aku harus gendong dia sampai rumah.
No comments:
Post a Comment