Wednesday, December 14, 2005
Panic Manic
Pagi jam 6 terbangun karena Riku menggigil dan suhu badannya 38,5 derajat. panik.... Karena aku udah ngga bisa batalkan kelas di waseda. minggu lalu sudah aku batalkan, dan sebagai guru honorer aku ngga bisa 2 minggu berturut-turut membatalkan kelas dong. So Gen yang tinggal di rumah minta ijin sama Kato-san. Chotto anshin. Aku kasih riku obat penurun panas, dan segala macam minum atau makanan buat riku dan gen kemudian pergi ke waseda.
Sekitar jam 2:15, pelajaran hampir berakhir, gen kirim cmail untuk tanya apa boleh kasih obat penurun panasnya. lalu aku tanya berapa panasnya? 39,7 derajat.....WAHHHH tambah panik, aku langsung suruh gen telepon RS dan aku secepatnya pulang. Minta ibu Harpita untuk menggantikan aku ngajar di Keio. Lari ke RS jam 4. Cuman dapat obat penurun panas, malah dikasih antibiotik seandainya itu karena adeno virus. Memang Riku tidak seperti biasanya, menggigil, tidak mau makan, maunya minum susu tapi kalau batuk dimuntahkan. Sedih rasanya liat dia begitu. bobo terus di hot karpet ruang tengah. Sekitar jam 6 sore, aku pandangin dia dan menangis, jangan sampai terjadi apa-apa dengan anakku ini. Dia terbangun tapi melihat aku seperti menerawang. Tapi ngga lama lagi dia minta nonton. aku kasih dan mulai genki dia. Nggak lama lagi dia bilang "Mama naite gomenne" maksudnya "Mama nakasite gomenne" (Mama maafkan aku membuat mama nangis. Setelah itu panasnya tidak naik-naik lagi. Masa krisis nya sudah lewat. Puji Tuhan, Terima kasih Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment