Friday, May 15, 2009

hampir terperosok

Tadi naik kereta, berhenti di sebuah stasiun kecil, yang memang jarang orang turun. Tiba-tiba dari belakangku (aku berdiri) seorang pemuda, mendorong aku supaya dia bisa lewat, turun. Oi oi...kenapa tidak bisa bilang permisi, saya mau turun? Kelihatan sekali dia sengaja. Aku sempat mau marah, tapi ingat juga banyak pemuda yang memang mau bikin onar. Dan masa aku harus terlambat gara-gara dia? gara-gara marah ke dia? Akhirnya aku berusaha supaya aku juga jangan terperosok ke dalam kemarahan di pagi yang cerah tapi cool ini. (Lupa bawa jaket lagi, heran deh ini cuaca berubah mulu)

1 comment:

Arief Firhanusa said...

Sing sabar Mbak. Orang sabar disayang Riku, hehe