Saturday, December 30, 2006

tutup tahun

rasanya tidak seperti menyambut tahun baru.
apa karena aku sudah kebal rasa?
tapi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya aku bisa bekerja membersihkan dapur dll lebih giat. target aku? buang semua kenangan.

Aku memang tidak bisa buang barang. apalagi buang kenangan. Makanya dulu aku tidak pernah mau punya buku harian. Aku simpan semua dalam hati saja. Karena terlalu banyak kalau mau ditulis.

Mungkin aku memang pemulung... hidup bersama sampah...
sehelai tissue dengan logo restoran,
muddler bekas pengaduk kopi dari disneyland
sampai bekas bungkus kado, yang kupikir bisa aku pakai suatu hari...
sampah?
bagi sebagian orang mungkin iya
tapi tidak buat aku....

kontradiksi
antara mau maju dan menghilangkan kenangan
tapi di satu pihak, tidak bisa membuang

hmmmm
que sera sera

Hari ini aku pergi ke kantor pos untuk masukkan uang ke rekening utk pembayaran kartu kredit yang didebet otomatis. Lalu belanja cairan pembersih furniture, pembersih kaca jendela, pewangi ruangan dsb, di Murata, toko dekat rumah.
Kartu tahun baru? aku dan gen ngga ada niat sama sekali untuk buat kartu tahun baru kali ini. Yah nanti saja balas kepada orang-orang yang kirim saja...



siang hari tiba-tiba gen bilang bahwa taku akan ke yokohama malam ini. Apakah kita bisa nginap di sana malam ini? tentu saja... anytime... aku tadinya pikir kasian aja okasan kalau harus beberes dan menyiapkan makan sampai 3 hari. but ini kesempatan juga untuk bersantai bagi gen dan taku. apalagi riku yang ingin sekali ketemu sama om nya.

So, jam 5 kita keluar rumah. pergi ke Sanmata dulu untuk beli sake. Sisa waktu itu ada 2 yang belum dibuka, tapi menurutku agak manis, sehingga mungkin ortunya gen tidak begitu suka. Mau cari yang 'karakuchi' yang tidak manis, dan rasa alkoholnya dominan. Akhirnya beli 3 botol lagi di Sanmata.

Setelah itu kita berangkat ke yokohama. Jalanan agak macet, apalagi kan8. Kita sampai di rumah sebelum jam 7 malam. Dingin menyengat waktu aku keluar dari mobil dan menurunkan barang-barang. Mungkin ini yang menyebabkan aku selanjutnya bersin-bersin terus. Rupanya taku dan kedua orang tuanya sudah mulai minum dan makan. no problem at all. Riku senang sekali bertemu om nya. meskipun pada awalnya dia malu-malu.
Tapi akhirnya setelah itu tidak mau pisah... lucu juga ya kalau dipikir2. Jarang ketemu, tapi kok merasa sebegitu dekatnya? apakah ada hubungan dengan kekembaran dua orang itu?
entahlah.

No comments: