Nishioka san dari chiba selalu menganggap dan mengatakan bahwa dia kakak dari chiba. Kita janjian ketemu di rumah hari ini, karena kalau tidak pasti ngga akan ketemu-ketemu lain. alias ditunda-tunda terus. Dia selama setahun repot urus papanya yang menderita alzhaimer dan dirawat di sebuah panti jompo. Dan besok dia akan ke Kobe lagi untuk urus keluarganya di sana.
Aku kenal Nishioka san ini lewat mahasiswa indonesia yang belajar di Chiba. Tidak begitu dekat tapi lumayan menjaga hubungan baik. Anaknya satu - laki-laki dan menderita ADHD. Waktu aku datang belasan tahun lalu ketemu Tasuku kun, dia masih berusia 4 tahun. Meskipun tidak keliahatan dia menderita penyakit, dia agak lain dengan anak-anak seumurannya. hiperaktif. tapi bukan athuistik. sekarang dia sudah 20 tahun. Sudah lulus akademi menjadi perawat orang lansia, dan melanjutkan sekolah grafis.
Bersama nishioka san kita jemput riku naik mobil jam 11. Lalu makan siang di Dontei. Riku makan spaghetti banyak. Setelah itu lanjut ngobrol di rumah sampai jam 4 sore. Setelah dia pulang, aku beresin dokument dan masak renkon (akar bunga teratai) dan jamur shiitake yang diisi daging giling, kemudian digoreng. riku belagak jadi waiter, sehingga waktu papanya pulang dia yang ambilin nasi dsb. Dia bilang masakan mama enak, seperti di restoran hihihi. Riku sering bilang Mama Hakase (Mama Profesor).
No comments:
Post a Comment