Tuesday, March 14, 2006

9 pm, Dec 24, 2005

Tidak seperti biasanya, malam ini tidak ada salju turun, hawa nya juga tidak terlalu dingin. Kota kecil yang aku tempati hampir 2 tahun ini, tiba tiba menjadi sebuah kota yang bersinar terang, bercahaya, dengan sangat indah. Malam terindah yang saya lihat selama 2 tahun saya tinggal di kota kecil ini. Keindahan dan kedamain itu semakin terasa saat kami melewati jalanan, rumah, taman, yang kesemuanya dihiasai dengan berbagai ornamen Chrismas: bintang, sinterklas dan keretanya, domba, pohon dengan berbagai hiasan lampu. Juga Rumah Rumah yang bersinar terang dengan Pohon Natal didalamnya yang juga bersinar. Saya jadi teringat cerita tentang sinterklas yang datang dengan keretanya di malam Natal dengan membawa berbagai hadiah kepada anak anak yang baik dan tidak nakal. Ternyata saya termasuk anak baik, karna saya dapat hadiah juga, meski bukan dari sinterklas hehehehehhee.

Damainya Natal semakin terasa saat saya dan my second mom (ibu kost) memasuki "CHRIST EVANGELICAL LUTHERAN CHURCH". Lynn Miller, sang Pastor, menyambut kami di pintu masuk dengan pelukan dan senyum yang sangat bersahaja. Saya sangat terpana dengan keindahan, keramahan, dan bersahajanya wajah Pastor Wanita yang saya temui malam ini. Saya liat ada cahaya di mukanya, benar benar bersahaja. Kamipun membaur dengan jemaat gereja lainnya yang terlihat sangat berbahagia dengan baju baju indah mereka. Kami saling berpelukan, mengucapkan MERRY CHRISTMAS, dan berbagi berita masing masing.

Awalnya ada rasa yang tidak enak saat memasuki gereja, karna saya seorang Muslim dan akan sangat kelihatan dari baju saya. Meski ini bukan pertama kali saya masuk gereja. Tetapi ternyata kasih natal tidak membedakan apa agama kamu dan darimana kamu berasal. Para jemaat lain menyambut hangat kehadiran saya, tidak satupun saya liat ada nada keberatan di mata mereka, bahkan mereka merasa sangat bahagia saya hadir dalam Perayaan natal mereka.

Kami memasuki gedung utama gereja, dengan membawa lilin yang belum kami nyalakan. Alunan merdu dari paduan suara gereja menambah suasana malam itu semakin syahdu. Pohon Natal yang diletakkan di pojok ruangan dengan berbagai hiasan, berbagai lilin yang mengelilingi ruangan, lampu warna warni di atas podium, bunga yang dindah di depan para jemaat, wajah wajah penuh senyum dan khusyuk ... OH .. aku sungguh tersentuh oleh keindahan dan kedamaian suasana Natal malam ini.

"Oh Come Let us adore Him, OH Come let us adore Him" adalah bait terakhir yang mereka nyanyikan. Pastor Lynn, dengan wajah yang sangat memukau tersenyum dan berkata "We Are delighted to share the Joy of Christ's birth with neighbors, friends, family of Christ Lutheran Church". Ceremonipun di lanjutkan dengan beberapa nyanyian dan bacaan injil. Dengan gaya yang rilex, Pastor Lynn bercerita ttg sejarah Chrismast dimana 25 Des bukan merupakan lahirnya Jesus, tapi Hari ini dipilih sebagai celebration of Chris's birth. Awalnya Perayaan natal banyak yang menentang, bahkan dilarang, sampai sekitar 200 tahun yang lalu, Natal dirayakan Umat Christiani se dunia.

Lagu "Marry Did You Know" yang dinyanyikan ditengah2 ceremoni menambah suasana makin syahdu. Saya bisa merasakan betapa dekatnya para jemaat ini dengan Yesus. Musik, selalu membawa kedamaian di hati. Sebagai Muslim, saya percaya bahwa Musik yang dinyanyikan di gereja membawa spirit tersendiri, membawa mereka akan kebsaran dan keagungan Tuhan. Seperti halnya saya dengarkan lagu lagu Islami tiap pagi, yang juga begitu mendamaikan hati saya. Saya merasa tidak ada beda kedamaian yang saya rasakan.

Lamunan saya buyar ketika Pastor Lynn memanggil para jemaat untuk melakukan HOLY COMMUNION, dengan memakan sedikit biskuit dan seteguk anggur. Meski tidak tahu pasti apa makna nya, tapi saya yakin, communion adalah hal yang sakral bagi umat Kristiani. Wajah saya tertunduk, untuk ikut memberikan rasa hormat atas kesakralan upacara ini.

Lagu " Let All Together Praise Our God" menghiasai malam Natal ini. SEtelah itu lampu dipadamkan, Pastor Lynn menyalakan lilinnya, kemudian pastor menyalakan salah satu lilin jemaat, dan jemaat tersebut menyalakan lilin jemaat disampingnya. Akhirnya semua lilin dinyalakan. Dengan suasana damai, Pastor Lynn mengajak semua yang hadir untuk berdoa.

Ceremoni selesei, para jemaat saling berpelukan lagi, dengan mengucapkan SElamat Natal. Di pintu Utama gereja, Pastor Lynn menyalami semua jemaat dan sebagian dari mereka saling berpelukan. Saya jadi ingat lebaran, ketika masing masing saling bersalaman dan berpelukan, sambil mengucapkan Minal Aidhin Wal Faidzin. Apalagi setalah ceremoni, kami diundang ke Rumah Boyd, tetangga kami, dan makan makan sepuasnya, persis seperti tradisi makan makan saat lebaran.

2.am in the morning, Dec, 25, kami tiba dirumah, lelah sekali. Tanpa sempat ganti baju, saya lelap dan tidur dalam damai. Esoknya saya lihat 3 hadiah Christmas yang dapat kemaren. Saya tidak henti hentinya mengagumi ketulusan hati para pemberi hadiah natal yang saya yakin mereka ingin berbagi kebagiaan Natal bersama. Ini Pertama kali saya rayakan Christmas, dan pertama kali saya mendapatkan hadiah Chrismas. So lovely and peaceful

Damai Natal, damai untuk semuanya

MERRY CHRISTMAS TO ALL CRISTIAN FRIENDS


Cheers,
n-Eisya

No comments: