Tuesday, March 14, 2006

MASKING EMOTION

Emosi, sering dipahami sebagai sesuatu yang negatif, misalnya orang akan katakan bahwa orang yang tiba tiba marah marah dengan muka merah, mencak mencak, mengeluarkan sumpah serapahnya, berarti orang tersebut sedang emosi. Apa sih emosi itu? Emosi, pada dasarnya adalah semua perasaan yang kita alami, bisa berupa rasa bahagia yang meluap luap karna cinta, amarah yang membabi buta, rasa benci yang tak terkira, perasaan depressi karna besarnya masalah yang dihadapi, rasa takut yang kadang muncul, rasa cemburu kepada pasangan kita dan lain lain.

Emosi sering ditandai dengan adanya perbedaan perasaan dalam diri kita dan terkadang berimplikasi pada tindakan-tindakan tertentu. Emosi bisa muncul karena ada kejadian- kejadian yang menimpa diri kita, baik itu positif atau . Misalnya saja, kita menyatakan cinta pada seseorang, dan ternyata dia menerima cinta kita, secara otomatis hati kita berbunga bunga cieeeee ・.Atau saat kita mendengar kabar duka karena teman dekat kita kecelakaan atau meninggal, secara sontak perasaan sedih dan kadang disertai tangisan, meluap dan menyesakkan dada kita. Dalam hidup kita, amarah juga muncul saat kita merasa diperlakukan tidak adil, dihina, direndahkan, atau dipojokkan. Beberapa orang juga marah (khususnya para Big Boss) ketika mereka dikritik bawahannya, padahal sang Big Boss benar-benar salah, tapi ya namanya juga Big Boss, merasa paling benar setiap saat.

Saya yakin kita semua pernah mengalami berbagai macam emosi. Secara sederhana aja, coba dech kita lihat ICON ICON (simbol berupa gambar) yang kita gunakan di Yahoo Messenger, termasuk hide emotionnya ya hihihi. Itu cuma sebagai satu gambaran saja bahwa banyak sekali emosi yang sering kita alami dalam kehidupan keseharian kita. Yang jadi pertanyaan kemudian ? So what is the problem with the emotions? Dan kenapa emosi itu penting untuk kita obrolin ?

Kalau yang kita alami adalah positive emotions, sepertinya tidak menimbulkan masalah yang berarti, justru menjadikan hidup kita lebih hidup. Iya donk, sapa yang ga bahagia pangkatnya naik, gajinya double dibanding biasanya, lamarannya diterima, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan dll. Masalah akan timbul saat kita mengalami negative emotions, baik dalam kehidupan personal kita, di perkuliahan, atau dalam dunia kerja kita. Dalam kehidupan personal kita, emosi yang acapkali muncul adalah rasa marah atau benci. Rasa ini bisa disebabkan oleh ribuan macem, dari hal yang sangat sederhana sampai hal yang sangat serius. Dalam dunia kerja emosi sering muncul karna adanya perbedaan pendapat, atau adanya teguran, kritik dan keadaan yang menempatkan kita pada posisi orang disalahkan. Disitu emosi akan mudah sekali menguasai hati kita.

Cara orang menghadapi masalah berbeda beda. Cara orang menunjukkan emosi juga berbeda. Mungkin banyak orang akan bilang kalau orang yang sudah berumur kana lebih dewasa dan lebih bisa menahan emosi daripada orang yang masih bau kencur (seperi saya contohnya hihihihihii). Ada orang yang langsung merah mukanya, dan mengeluarkan sumpah serapah (bahasanya kang Jiwo mengeluarkan seluruh nama nama isi kebun binatang hihihihi), berkata kasar, bahkan kadang disertai dengan pukulan, hantaman dan yang sejenisnya (Nich udah preman banget). Kalo di dunia chat, mungkin kalo ada yang emosi, dia bakalan mengeluarkan anaconda, big killer versi terbaru, and adios, demi untuk meluapkan emosinya karna ceweknya diganggu user lain, atau karna ada yang ngomong jorok, Pont nya kegedean, balas dendam dll.

Dalam Psikologi, kita mengenal istilah Masking Emotion atau Mengemas emosi.・Masking emosi adalah suatu sikap dimana kita mencoba untuk mengemas emosi kita dengan beberapa cara. Misalnya seorang suami yang marah kepada istrinya tidak harus memukul atau memaki istrinya di depan anak-anak mereka, karena itu akan buruk buat kejiwaan sang Anak. Atau seorang boss yang dikritik bawahannya harus bisa bersabar menerima kenyataan pahit tetang kelemahannya, dan tidak menunjukkan keangkuhan diwajahnya. Atau saat kita berselisih paham dengan teman kita, alangkah baiknya kalo kita tidak cepat menunjukkannya dengan binar mata kebencian. Bahkan ketika mendapati pacar kita jalan ama orang lainl, tidak semestinya kita langsung ngamuk dan memutuskan cinta kita.

Kadang, emosi akan mendekatkan kita pada sikap kurang hati hati. Juga bisa berakibat fatal manakala kita menyertai emosi dengan suatu tindakan. Ada contoh nyata yang dialami oleh seorang teman. Dia sedang beadu mulut sama suaminya (tapi ga sampai ada piring terbang kok hehehehe), dan karna begitu emosinya mereka, suami bilang 都udah, hentikan semuanya, saya ceraikan kamu・ Si istri yang juga emosi bilang 殿ku terima ceraimu・.Duh padahal dalam Islam, kata kata cerai dan kata terima oleh si istri sudah mendyahkan mereka bercerai. Kebayangkan betapa runyamnya hidup ini bila kita mengedepankan negative emotion kita? Saya yakin masih banyak contoh lainnya. Thus, masking emotion ini menjadi satu hal yang penting bagi kita. Tidak setiap kemarahan harus kita tunjukkan dengan muka garang, tidak setiap kebencian harus dibalas dengan dendam, tidak setiap keputus asaan harus diakhiri dengan mengucilkan diri. Ini tidak berrati bahwa kita tidak boleh marah atau benci atau takut, tapi akan jauh lebih baik keadaannya jika kita mampu mengemas emosi kita, marah sewajarnya dan tidak mengambil tindakan yang pada akhirnya akan membuat keadaan menjadi lebih buruk dan mendatangkan penyesalah yang tiada akhir.


Keep Smile All ・.

n-Eisya - - - - - - - -

No comments: