
Lucunya di Ikebukuro, di lantai 7, tempat mainan anak-anak sedang ada penjualan mainan yang berhubungan dengan film-film hero di TV. Si Riku banyak liat barang-barang, dan selalu pilih sesuatu yang tidak mahal. Akhirnya pilihan jatuh pada boneka Ultraman maxus. Dia bilang mau berkelahi dengan MagiRed dan Kamen Rider Hibiki. Dooohhh dasar Laki-laki. Tapi satu hal yang aku kagum. Gen mau beli Kamen Rider Kabuto, serial yang baru mulai penyiaran hari ini. Jadi masih fresh from the oven deh. Karena harganya tidak mahal, aku tanya sama Riku dia mau yang mana? Ultra Man atau kabuto. Dia pilih Ultra Man (dari pertama dia sudah pilih itu, aku cuman mau uji saja) Lalu aku tanya apakah dia mau dua-duanya. Dia bilang....ee...buat apa, kan aku sudah pilih ini. Jadi Riku tidak mau dua? Iranai (tidak perlu) . salut deh anakku. Kalau anak lain mungkin mau semuanya. Tapi Gen bilang....hmmm sekarang begitu mungkin kalau sudah besar akan lain. Hmmmmmmmmmmm aku pikir tidak juga. karena Riku tidak pernah tergoda, dan selalu murah hati. Yah aku cuman bisa berdoa, semoga sifat yang baik ini terus dia bawa sampai dewasa.

Selesai belanja, dia mengantuk padahal aku masih mau belanja susis, dan Gen mau ke toko buku. jadi kita janjian ketemu di toko buku. Untung satu tingkat. Gen beli 4 buku bergambar untuk Riku. 2 buku diterbitkan khusus untuk memperingati 50 th penerbitan Fukuinkan Shoten, mengenai matsuri (festival) dan Sento (pemandian umum). 1 buku pilihan aku mengenai pesawat fokker dan pesawat jet. 1 lagi mengenai serangga.
Wahhh bagaimana mau menabung kalau belanja buku terus. But, melihat toko buku yang berisi buku bergambar khusus untuk anak-anak sebesar itu, aku merasa sayang sekali dan merasa iri mengapa anak Indonesia tidak punya kesempatan membaca buku bergambar seperti ini. Anak-anak jepang sudah sejak di kandungan dibacakan ibu, begitu lahir, dapat buku bergambar dari kelurahan (Nerima, tempatku begitu). Riku yang sejak umur satu setengah tahun secara aktif dari diri sendiri minta dibacakan buku sebelum tidur. Jauh sekali dnegan kebiasaan anak Indoensia. Bagaimana masyarakat Indonesia bisa cinta buku. ..... Ayo pikirkan dong para pendidik dan pemerintah....

Setelah beli buku, aku ajak gen makan karena aku lapar sekali. Kita masuk restoran dan Gen pesen Omelet stew sedangkan aku Fried Oyster....
Pulang sampai stasiun Oizumi pukul 5:15. Aku sendiri ambil sepeda dan ambil dry cleaning, sedangkan Gen dan Riku naik bus pulang.
Tumben banget jam 7 an aku ajak Riku untuk mandi berendem dan dia mau. Jadi sekitar jam 8 lebih aku ajak dia bobo sambil aku bacakan buku. Jam 10 kurang kita udah bisa santai nonton film sambil makan ramen. Duh kalau saja Riku tiap hari bisa begini.
Film yang kita tonton mengenai penutupan tambang batubara di Inggris,, yang menyebabkan pengangguran besar-besaran, tapi penambangan itu punya kelompok musik tiup yang handal, sehingga bisa mengikuti tahap final. Di situ dikasih liat bagaimana sebuah keluarga dengan 3 anak, berhutang, tidak bisa makan dan semua barang/perabot diambil sebagai ganti sewa rumah yang menunggak. Duuuuh jangan smapai deh terjadi seperti itu. Pemerintah Indonesia musti cepat memberantas pengangguran, sebelum masyarakat putus asa.
Sesudah film selesai, liat pemandangan dari kereta api entah dimana, tapi diiringi musik country. Judulnya snowbird dari Anne Murray. Langsung aku hidupkan Limewire dan download lagu itu. Sekarang aku tulis smabil dengar lagu-lagu dari Anne Murray.
No comments:
Post a Comment