Sunday, July 30, 2006
HOT day
Panas...... Tapi pagi-pagi waktu aku bangun untuk rekam acara nya riku, lumayan angin bertiup, jadi aku matikan AC dan buka jendela. Hari ini ngga ada rencana khusus tapi ada alternatif untuk pergi ke Matsuri di Kawagoe. Aku juga mau nulis blog yang tertunda beberapa hari. Terlalu banyak yang mau ditulis sehingga butuh waktu yang cukup banyak untuk bisa merumuskan dengan kata-kata. Jam 11 masak nasi goreng untuk brunch.
Siang dapet telepon dari tina, cerita bahwa dia lupa telpon ke jkt wkt ultahnya papa. hihihi ngga biasanya tuh adikku yang penuh perhatian ini melupakan hari ulang tahun. Kalo aku wajar lupa hahhaha. Ngobrol di telpon sampe 48 menit bo...lama banget... cerita-cerita waktu pemakaman segala. Juga kapan kira-kira dia mau ke jkt... Duh enak yang bisa kapan aja minta libur untuk pergi nih. Kalau aku sih ngga bisa lebih dr 1 bulan, kecuali mau bersusah payah urus visa untuk Riku.
Jam 12-14 Gen pergi ke dry cleaning sama riku. Pulang jam 2, bawa oleh-oleh Fanta kuning berapa botol. Katanya mama suka hihihi. Padahal yang mama suka Fanta merah, karena nostalgia dulu minum fanta merah supaya bibirnya bisa merah seperti pakai lipstick. Mereka beli Fanta itu karena ada hadiahnya Yoyo....
Kemudian kita sepakat untuk pergi ke Matsuri. Aku juga sudah merasa fit, jadi jam 3 kita berangkat naik mobil, dan cari parkir di satu stasiun sebelum Kawagoe. Untung kita naik mobil, karena benar-benar bisa hemat waktu. Jam 4 kita sudah sampai di Kawagoe. Coba kalau dengan kereta pasti lebih lama lagi.
Tujuan pertama sebetulnya mau ke restoran Indonesia Jalan-jalan. Tapi waktu telepon ke resto nya, diberitahukan bahwa mereka tidak buka resto tapi buka tenda di matsuri (festival). Jadi sambil kita melihat suasana festival, kita mencari tenda dari resto jalan-jalan itu. Riku dan aku tunggu Gen beli nasi rica-rica sambil makan es serut.
Setelah kenyang kita jalan lagi dan Riku bermain pancing mainan juga makan wataame...gulali. Aku sempat kirim email ke Achan, Ryoko dan Tina, foto riku sedang makan es serut.
Saturday, July 29, 2006
Happy Birthday dear Father
Hari ini papa 68 tahun. Congratulation. Maaf papa, aku tidak bisa kasih apa-apa di hari yang khusus ini. Tapi semoga papa bisa menikmati kehadiran adik-adik, saudara dan teman di sana. Di sini ulang tahun tidak ada artinya pa! Sudah berapa tahun aku ulang tahun sendirian. Bahkan tidak ke gereja untuk bersyukur pada Tuhan atas hidup baru yang Dia berikan. Tidak seperti kebiasaan kita di jakarta. Selamat pa.... selamat makan bruine boonen juga. Aku sebetulnya mau masak yang sama tapi belum sepat belanja kemarin. Aku hari ini lagi sakit, pilek, hidung meler terus dan badan lemes rasanya. Sudah 3 butir decolgen aku minum. Untung Riku membiarkan aku tidur karena dia menonton tv dan bermain sendiri. Siang ini aku masak spagheti permintaan riku. Spaghetti Bologneise.
Sore aku dapat email di milis, bahwa papanya Miryam meninggal dunia, dan akan diperabukan hari senin. Aku kirim sms ke HPnya dan kasih tau novi tentang hal ini. Sepanjang hari ini bobo terus, bangun untuk makan dan minum obat aja. Malam udah lumayanan sih. Tadinya mau buat somen untuk makan malam, tapi akhirnya panasin beef curry dan makan sama nasi.
Sore aku dapat email di milis, bahwa papanya Miryam meninggal dunia, dan akan diperabukan hari senin. Aku kirim sms ke HPnya dan kasih tau novi tentang hal ini. Sepanjang hari ini bobo terus, bangun untuk makan dan minum obat aja. Malam udah lumayanan sih. Tadinya mau buat somen untuk makan malam, tapi akhirnya panasin beef curry dan makan sama nasi.
Thursday, July 27, 2006
Another New Day
My horor-scope said this for today
The Bottom Line
It's a good day to think things over -- your mental clarity is stronger than ever.
In Detail
You may get the sensation that your brain has taken a shower -- there's a fresh, clean energy inside of you that will enable you to cut through any haze and see things as they truly are. Therefore, it's an excellent day for mulling things over. If there's a big decision you've been toying with, sit down and go over the pros and cons. Your emotions are taking a backseat to logic, and you're sure to make a levelheaded conclusion about things.
Hari ini aku pergi rekaman, susun jadwal untuk rekaman dobel selama aku pulang ke jkt. Kemudian sekitar jam 3 kurang, naik taxi dari studio ke imigrasi untuk ambil visa permanent nya. Untung aja aku sempat liat peta, sehingga paling bagus jika naik taxi, hemat waktu. Abis imigrasinya jauh dari mana-mana. Kalau naik taxi, cuman butuh 10-15 menit, sedangkan kalo aku masih musti jalan ke stasiun, naik, kereta kemudian naik bus lagi, bisa abis 30 menit lebih ...pasti... Setelah tunggu lebih dari 1 jam akhirnya nomorku dipanggil juga.
So, mulai hari ini aku bisa berada di Jepang selama yang aku mau. .....
Malam, Gen pulang membawa Kabutomushi yang jantan...besaaaarrr duh sorry aja aku bener2 ngga bisa tahan liatnya. Takut, liat tuh kakinya bah.... heran kok binatang kayak gitu disukain sih. Pas, mau masukkan ke kandangnya kabuto, ternyata kabuto betina yang waktu itu ditangkap gen sudah tidak ada. hahahaha terbang entah kemana, dia buka tutup kandangnya sendiri. Aku bilang sama gen dan riku, pokoknya kalo mama ketemu ada kabuto di luar kandang, aku bunuh atau aku buang.... hihihi sadis amat.
Tapi really aku benciiiiiii serangga itu. Kakinya mirip kecoak sih. (Gen bilang baru sadar soal kaki setelah aku bilang)Riku udah mulai berani pegang kabutonya sendirian tanpa takut2. liat tuh foto, malah ketawa dia.
The Bottom Line
It's a good day to think things over -- your mental clarity is stronger than ever.
In Detail
You may get the sensation that your brain has taken a shower -- there's a fresh, clean energy inside of you that will enable you to cut through any haze and see things as they truly are. Therefore, it's an excellent day for mulling things over. If there's a big decision you've been toying with, sit down and go over the pros and cons. Your emotions are taking a backseat to logic, and you're sure to make a levelheaded conclusion about things.
Hari ini aku pergi rekaman, susun jadwal untuk rekaman dobel selama aku pulang ke jkt. Kemudian sekitar jam 3 kurang, naik taxi dari studio ke imigrasi untuk ambil visa permanent nya. Untung aja aku sempat liat peta, sehingga paling bagus jika naik taxi, hemat waktu. Abis imigrasinya jauh dari mana-mana. Kalau naik taxi, cuman butuh 10-15 menit, sedangkan kalo aku masih musti jalan ke stasiun, naik, kereta kemudian naik bus lagi, bisa abis 30 menit lebih ...pasti... Setelah tunggu lebih dari 1 jam akhirnya nomorku dipanggil juga.
So, mulai hari ini aku bisa berada di Jepang selama yang aku mau. .....
Malam, Gen pulang membawa Kabutomushi yang jantan...besaaaarrr duh sorry aja aku bener2 ngga bisa tahan liatnya. Takut, liat tuh kakinya bah.... heran kok binatang kayak gitu disukain sih. Pas, mau masukkan ke kandangnya kabuto, ternyata kabuto betina yang waktu itu ditangkap gen sudah tidak ada. hahahaha terbang entah kemana, dia buka tutup kandangnya sendiri. Aku bilang sama gen dan riku, pokoknya kalo mama ketemu ada kabuto di luar kandang, aku bunuh atau aku buang.... hihihi sadis amat.
Tapi really aku benciiiiiii serangga itu. Kakinya mirip kecoak sih. (Gen bilang baru sadar soal kaki setelah aku bilang)Riku udah mulai berani pegang kabutonya sendirian tanpa takut2. liat tuh foto, malah ketawa dia.
Wednesday, July 26, 2006
Chouchou
Butterfly menari-nari di atas bunga yang aku tanam di beranda. Entah kenapa melihat pemandangan seperti ini, apalagi di pagi hari, membuat hati ini menjadi tentram. semoga hari ini menjadi hari yang baik untuk semua.....
Hari ini setelah mengantar riku, aku pergi ke Univ senshu untuk menyerahkan daftar nilai semester ganjil. Duuuh terik sekali tapi aku ngga mau tunda-tunda kerjaan yang satu ini. Jadi aku langsung maik kereta, ke shinjuku lalu ke sta mukogaoka yuen. Sambil tunggu bis, aku kirim email ke murid, siapa tau ada yang ada di univ, jadi bisa ngopi sebentar. ternyata karena sudah masuk musim ujian, yang tidak berkepentingan tidak ke univ. sial deh...musti sendirian. But, aku terus langsung ke kantor guru, isi nilai, dan bawa ke kantor administrasi dan secepat mungkin pulang.
Karena aku mau ke RS nya riku sebelum jam 5 untuk ambil tape untuk pemeriksaan cacing. Tanpa pemeriksaan cacing ini, dia tidak bisa ikut masuk pool bersama teman2nya di penitipan. Padahal dia suka sekali bermain air. Untung saja keburu, jadi bisa ambil sample nya hari kamis dan Jumat ini.
Monday, July 24, 2006
for dust thou art, and unto dust shalt thou return
in the sweat of thy face shalt thou eat bread, till thou return unto the ground; for out of it wast thou taken: for dust thou art, and unto dust shalt thou return. (Genesis3:19)
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3:19)
Hari ini aku kembali diingatkan pada ayat alkitab tersebut. Bahwa memang kita akan kembali menjadi debu.
Pagi kita semua bangun jam 7 karena taxi akan menjemput kita pukul 8:30. Sambil sarapan roti dan sup instant, kita mandi dan siap-siap. Riku bangun sebentar karena semua turun ke bawah, tapi karena masih ngantuk tidur di kamar tatami. Untung saja sampai kira-kira jam 8 dia bisa bangun dan ganti baju. kali ini dia tidak menolak untuk pake baju hitam-hitam.
Sampai di tempat upacara yang kemarin, langsung ke panggung dan membakar dupa lagi untuk oma. Kali ini Riku mencoba pasang sendiri bersama gen. Dan Untuk terakhir kalinya kita bertiga berfoto di depan peti oma. Mata aku dan gen udah sembab begitu... yang ambil foto Taku.
hhhhhh upacara hari ini melelahkan dan menyedihkan. Upacara dimulai pukul 10, dengan cara yang sama seperti kemarin, terutama bagi tamu yang kemarin tidak bisa datang, pagi ini kesempatan terakhir untuk menyampaikan penghormatan terakhir. Waktu tunggu tamu aku sempat sendirian di dalam ruang jenazah, dan kemudian Yada san (teman dari okasan) datang, dan berbicara, mengatakan bahwa aku disayang oleh mama dan oma. Aku ngga bisa tahan air mata di situ sambil melihat ke arah peti jenasah, aku bilang " Aku harus berterima kasih pada oma karena dia mau menerima aku apa adanya.... Aku orang asing, banyak cerita yang menggambarkan ketidakharmonisan antara menantu-mertua-keluarga mertua. Tapi itu sama sekali tidak ada. Aku ingat pertama kali kita berkunjung ke orang tua gen untuk memperkenalkan bahwa aku yang akan menjadi istri dia, waktu itu selain aku diterima oleh orang tuanya gen, kita juga pergi ke oma, dan oma dengan lembut menerima aku, aku dapat bunga juga dari Aska. " Aku menangis terus mengingat saat itu. Yada san bilang, tapi kamu juga lebih dari orang Jepang, semua bangga padamu..... Aku senang sekali bisa bertemu Yada san, Hirono san teman dekat okasan. mereka juga ikut terus sampai upacara berakhir, dan aku rasa menjadi support yang besar sekali bagi okasan.
Setelah upacara mulai, dibacakan doa lagi oleh pendeta dan sekitar pukul 11 kurang sepuluh, kita dipersilahkan keluar karena peti akan diturunkan dari panggung. Waktu pintu dibuka lagi, peti sudah berada di tengah ruangan, dan kami mendapat bunga untuk diletakkan dalam peti. Begitu masuk ruangan ini, Ryoko dan aku menangis.... (sama cengeng sih) dan ngga tahan melihat muka obasan, kita hias dengan bunga. Aku lihat okasan memasukkan foto opa, foto kita sekeluarga terakhir waktu makan di pecinan, email dari Taku bahwa kita tidak boleh bersedih dan mengingat kenangan baik dari oma. Kemudian terutama keluarga diberikan bunga-bunga pajangan, anggrek, mawar putih dan daffodils, hampir menutupi semua badan oma. Aku menangis terus, dan yang membuat aku tambah menangis adalah ...Riku ambil saputanganku dan mengusap air mataku dan membelai rambut ....seakan berkata jangan nangis... duh anakku....
Peti ditutup, dan wanita2 diminta untuk ke arah pintu gerbang untuk mengantar peti masuk ke dalam mobil jenasah. Laki-laki membantu mengangkat peti. Kemudian kita masuk ke minibus yang disediakan dan mengikuti mobil jenasah untuk pergi ke tempat kremasi. Waktu mobil jenasah mulai berangkat klakson dibunyikan.
Sampai di tempat kremasi. Ada beberapa ruang, tapi yang terbesar mempunyai 5 buah pintu steel, semacam microwave besar. Tempat pembakaran oma terletak di tengah, dan disitu kita untuk terakhir kali melakukan upacara doa, kali ini aku biarkan riku yang menjumput abu 3 kali. Kemudian peti dimasukkan ke dalam oven itu dan ditutup. Kita disuruh menunggu 1 jam di ruang tunggu dan disediakan bir, juice dan snack. Riku minum banyak jus jeruk dan makan kacang-kacangan. Waktu itu sudah lewat jam 12:30. Aku juga minum bir saat itu, dan riku banyak bermain dengan Hirono obasan. Setelah satu jam kita dipanggil untuk menuju tempat pembakaran tadi.
Seperti biasa, aku dan ryoko menangis, terutama waktu oven dibuka dan kita hanya melihat tulang dan abu. Riku bertanya "おばあさんはOma dimana?"...... Ryoko nangis.... "Riku, oma sudah pergi ke surga...sudah tidak ada..." ずっと死んでいるの? mati terus? Iya sayang, makanya kita kasih bye bye ke oma tadi kan.
Tulang dan abu dikumpulkan lalu dibawa pindah ke salah satu pojok. Petugas pembakaran menjelaskan bagian-bagian tulang apa saja. ternyata tulang leher belakang membentuk patung buddha sehingga bagian itu diletakkan paling atas dalam guci. Sebagai kerabat oma, kita harus meletakkan tulang-tulang tersebut dalam guci (buatan okasan) berdua-dua. Aku tidak tahu bahwa harus berdua-dua, sehingga waktu gen menjepit satu tulang aku juga harus menjepit tulang yang sama. Tulang yang diambil patah, tapi kita harus terus bawa sisa tulang ke dalam guci. ( Aku tanya kepada gen kenapa harus berdua-dua ya. mungkin karena penggunaan sumpit, dan lebih ke faktor psikologis, karena kalau sendiri belum tentu tega untuk menjepit tulang manusia.)
Semua tulang bisa masuk ke dalam guchi, untuk kemudia guchi itu dibawa kembali ke tempat upacara naik mobil.
Di tempat upacara sekali lagi kita memberikan penghormatan dan berdoa. Lalu guchi tersebut dibawa ke ruang makan. Kita makan siang bersama abu oma dan saat itu dijelaskan juga bahwa waktu itu ada toast , tapi minuman tidak diarahkan ke atas, tetapi di arahkan lebih ke bawah. Kampai atau toast itu dilakukan oleh otosan, sambil otosan menjelaskan sedikit sebab-sebab kematian oma.
Sesudah makan siang ini, upacara kematian selesai. Abu dalam guchi dibawa pulang om sebagai anak laki tertua untuk ditaruh di altar di rumah sampai tiba waktunya hari ke 49 dibawa ke kuil untuk dimakamkan. Hari ke 49 itu dijadwalkan tanggal 3 September, tapi karena waktu itu aku masih di jkt, jadi tidak bisa hadir. Bingung juga aku, tapi okasan bilang tidak apa, tidak usah hadir. Nanti setelah pulang saja bisa nyekar di kuburan.
Taku dan Ryoko pulang ke sendai naik shinkansen, kita ke takada. Istirahat dan makan malam somen dingin yang dibuat otosan. Kita sampai di rumah nerima sudah jam 9 malam. it was a long day. We will always remember you oma.
Foto ini yang dipakai ... diambil tanggal 1 September 2002, Obaasan pertama kali ke rumah Nerima, karena aku hamil dari Riku.
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3:19)
Hari ini aku kembali diingatkan pada ayat alkitab tersebut. Bahwa memang kita akan kembali menjadi debu.
Pagi kita semua bangun jam 7 karena taxi akan menjemput kita pukul 8:30. Sambil sarapan roti dan sup instant, kita mandi dan siap-siap. Riku bangun sebentar karena semua turun ke bawah, tapi karena masih ngantuk tidur di kamar tatami. Untung saja sampai kira-kira jam 8 dia bisa bangun dan ganti baju. kali ini dia tidak menolak untuk pake baju hitam-hitam.
Sampai di tempat upacara yang kemarin, langsung ke panggung dan membakar dupa lagi untuk oma. Kali ini Riku mencoba pasang sendiri bersama gen. Dan Untuk terakhir kalinya kita bertiga berfoto di depan peti oma. Mata aku dan gen udah sembab begitu... yang ambil foto Taku.
hhhhhh upacara hari ini melelahkan dan menyedihkan. Upacara dimulai pukul 10, dengan cara yang sama seperti kemarin, terutama bagi tamu yang kemarin tidak bisa datang, pagi ini kesempatan terakhir untuk menyampaikan penghormatan terakhir. Waktu tunggu tamu aku sempat sendirian di dalam ruang jenazah, dan kemudian Yada san (teman dari okasan) datang, dan berbicara, mengatakan bahwa aku disayang oleh mama dan oma. Aku ngga bisa tahan air mata di situ sambil melihat ke arah peti jenasah, aku bilang " Aku harus berterima kasih pada oma karena dia mau menerima aku apa adanya.... Aku orang asing, banyak cerita yang menggambarkan ketidakharmonisan antara menantu-mertua-keluarga mertua. Tapi itu sama sekali tidak ada. Aku ingat pertama kali kita berkunjung ke orang tua gen untuk memperkenalkan bahwa aku yang akan menjadi istri dia, waktu itu selain aku diterima oleh orang tuanya gen, kita juga pergi ke oma, dan oma dengan lembut menerima aku, aku dapat bunga juga dari Aska. " Aku menangis terus mengingat saat itu. Yada san bilang, tapi kamu juga lebih dari orang Jepang, semua bangga padamu..... Aku senang sekali bisa bertemu Yada san, Hirono san teman dekat okasan. mereka juga ikut terus sampai upacara berakhir, dan aku rasa menjadi support yang besar sekali bagi okasan.
Setelah upacara mulai, dibacakan doa lagi oleh pendeta dan sekitar pukul 11 kurang sepuluh, kita dipersilahkan keluar karena peti akan diturunkan dari panggung. Waktu pintu dibuka lagi, peti sudah berada di tengah ruangan, dan kami mendapat bunga untuk diletakkan dalam peti. Begitu masuk ruangan ini, Ryoko dan aku menangis.... (sama cengeng sih) dan ngga tahan melihat muka obasan, kita hias dengan bunga. Aku lihat okasan memasukkan foto opa, foto kita sekeluarga terakhir waktu makan di pecinan, email dari Taku bahwa kita tidak boleh bersedih dan mengingat kenangan baik dari oma. Kemudian terutama keluarga diberikan bunga-bunga pajangan, anggrek, mawar putih dan daffodils, hampir menutupi semua badan oma. Aku menangis terus, dan yang membuat aku tambah menangis adalah ...Riku ambil saputanganku dan mengusap air mataku dan membelai rambut ....seakan berkata jangan nangis... duh anakku....
Peti ditutup, dan wanita2 diminta untuk ke arah pintu gerbang untuk mengantar peti masuk ke dalam mobil jenasah. Laki-laki membantu mengangkat peti. Kemudian kita masuk ke minibus yang disediakan dan mengikuti mobil jenasah untuk pergi ke tempat kremasi. Waktu mobil jenasah mulai berangkat klakson dibunyikan.
Sampai di tempat kremasi. Ada beberapa ruang, tapi yang terbesar mempunyai 5 buah pintu steel, semacam microwave besar. Tempat pembakaran oma terletak di tengah, dan disitu kita untuk terakhir kali melakukan upacara doa, kali ini aku biarkan riku yang menjumput abu 3 kali. Kemudian peti dimasukkan ke dalam oven itu dan ditutup. Kita disuruh menunggu 1 jam di ruang tunggu dan disediakan bir, juice dan snack. Riku minum banyak jus jeruk dan makan kacang-kacangan. Waktu itu sudah lewat jam 12:30. Aku juga minum bir saat itu, dan riku banyak bermain dengan Hirono obasan. Setelah satu jam kita dipanggil untuk menuju tempat pembakaran tadi.
Seperti biasa, aku dan ryoko menangis, terutama waktu oven dibuka dan kita hanya melihat tulang dan abu. Riku bertanya "おばあさんはOma dimana?"...... Ryoko nangis.... "Riku, oma sudah pergi ke surga...sudah tidak ada..." ずっと死んでいるの? mati terus? Iya sayang, makanya kita kasih bye bye ke oma tadi kan.
Tulang dan abu dikumpulkan lalu dibawa pindah ke salah satu pojok. Petugas pembakaran menjelaskan bagian-bagian tulang apa saja. ternyata tulang leher belakang membentuk patung buddha sehingga bagian itu diletakkan paling atas dalam guci. Sebagai kerabat oma, kita harus meletakkan tulang-tulang tersebut dalam guci (buatan okasan) berdua-dua. Aku tidak tahu bahwa harus berdua-dua, sehingga waktu gen menjepit satu tulang aku juga harus menjepit tulang yang sama. Tulang yang diambil patah, tapi kita harus terus bawa sisa tulang ke dalam guci. ( Aku tanya kepada gen kenapa harus berdua-dua ya. mungkin karena penggunaan sumpit, dan lebih ke faktor psikologis, karena kalau sendiri belum tentu tega untuk menjepit tulang manusia.)
Semua tulang bisa masuk ke dalam guchi, untuk kemudia guchi itu dibawa kembali ke tempat upacara naik mobil.
Di tempat upacara sekali lagi kita memberikan penghormatan dan berdoa. Lalu guchi tersebut dibawa ke ruang makan. Kita makan siang bersama abu oma dan saat itu dijelaskan juga bahwa waktu itu ada toast , tapi minuman tidak diarahkan ke atas, tetapi di arahkan lebih ke bawah. Kampai atau toast itu dilakukan oleh otosan, sambil otosan menjelaskan sedikit sebab-sebab kematian oma.
Sesudah makan siang ini, upacara kematian selesai. Abu dalam guchi dibawa pulang om sebagai anak laki tertua untuk ditaruh di altar di rumah sampai tiba waktunya hari ke 49 dibawa ke kuil untuk dimakamkan. Hari ke 49 itu dijadwalkan tanggal 3 September, tapi karena waktu itu aku masih di jkt, jadi tidak bisa hadir. Bingung juga aku, tapi okasan bilang tidak apa, tidak usah hadir. Nanti setelah pulang saja bisa nyekar di kuburan.
Taku dan Ryoko pulang ke sendai naik shinkansen, kita ke takada. Istirahat dan makan malam somen dingin yang dibuat otosan. Kita sampai di rumah nerima sudah jam 9 malam. it was a long day. We will always remember you oma.
Foto ini yang dipakai ... diambil tanggal 1 September 2002, Obaasan pertama kali ke rumah Nerima, karena aku hamil dari Riku.
Sunday, July 23, 2006
Otsuya (Malam Penghiburan)
Semua bangun kira-kira jam 9 an. Lalu karena okaasan masih sakit, aku ambil alih buat sarapan. Ada nasi sedikit, so mau bikin nasi goreng. Tapi waktu aku lihat nasinya kurang untuk 4 orang dewasa. So aku minta gen untuk beli nasi saja di toko Konbini. Sambil aku coba buat nasi goreng. Ternyata karena bumbunya sudah lama, dan buatan indofood (yang enak buatan kokita), rasanya amburadul deh. So aku tunggu nasi yang dibeli, dan buat kanichahan (nasi goreng kepiting) karena sudah ada bumbunya. Biar otosan dan Taku makan chahan aja. Gitu maksudnya....
Kemudian dara-dara, santai sambil menunggu jam berangkat ke tempat upacara yang rencananya jam 3:30 berangkat naik taxi dari rumah. Sementara itu aku sempat ngobrol sama okaasan tentang oma, tentang agama, tentang macam-macam deh. Sambil okaasan berbaring, karena sebetulnya baru 2 hari kan dia keluar dari RS. Karena cukup banyak waktu, dan aku liat juga tidak ada bahan makanan untuk besok dan sesudahnya, aku ajak gen untuk belanja ke "with", toko serba ada dekat rumah. SEkalian aku belajar nyetir mobil di daerah situ. Wah, belanja segala macam deh, mulai dari bumbu untuk bikin onigiri, sampai bir dan sake hihihi. Rencananya nanti malam mau mabok-mabokan. karena besok semua langsung pulang sesudah acara penguburannya.
Riku kita tinggal sama om takunya... dan kita juga tunggu kedatangan Ryoko, untuk bergabung dengan kita naik taksi ke tempat upacara. Teng jam 2:30 semua ganti baju dengan baju hitam-hitam. Yang lucunya si Riku marah-marah ngga mau pake baju hitam. Memang dia suka ngambek kalau ngantuk, dan keliatan dia juga ngantuk saat itu. Semua marah ke riku, akhirnya dia mau.
Jam 4 kita sampai di tempat upacara, dan sebagai anggota keluarga, kita memasang dupa di depan peti oma. Selalu dimulai dan diakhir dengan dupa oleh pihak keluarga. Peti disetting di atas panggung dengan hiasan bunga putih-ungu, dan di tengah-tengah dipasang foto oma. Ternyata foto ini diambil waktu oma pertama kali dan terakhir datang ke rumah kita di nerima. Yaitu sebelum riku lahir, mungkin waktu aku mulai hamil. Aku akan cari apakah aku punya foto ini, tapi sepertinya tidak, karena yang ambil foto adalah papanya gen.
Yang membuat aku menangis waktu pertama kali kita bakar dupa satu-satu. Sebagai urutan, yang pertama pasang adalah anak oma yang laki-laki (om dan tante)serta anak2nya karena family namenya sama. Kemudian okasaan (anak oma perempuan- nama berubah) dan otosan. Kemudian gen (sebagai cucu pertama), aku dan riku, baru Taku dan Ryoko. Untung keluarga cuman sedikit ya. Setelah itu ada beberapa keluarga jauh sesudah kita. Waktu tiba giliran aku, aku sama riku maju ke depan, dan membakar dupa. Waktu di taxi aku udah bilang ke Riku, bahwa kita akan kasih sayonara ke oma. Tapi waktu kita bakar dupa, aku ajak riku berdoa, dia berkata "Obaasan, arigatou", bukan sayonara atau bye-bye, tapi arigatou..... Duh, ngga ada yang ajari dia untuk bilang begitu. Aku begitu terharu sampai aku nangis. Dan waktu aku mundur, aku sempat cerita ke Ryoko san, dan dia juga ikut menangis mendengar ceritaku. Memang seharusnya kita bilang Arigato.... terima kasih atas waktu bersama sebagai cucu dan oma. Bukan Sayonara, karena kita akan bertemu lagi di dunia lain.
Sesudah membakar dupa dari pihak keluarga, kita masuk kamar 'istirahat' sambil menunggu tamu lain, dan upacara oleh pendeta Budha yang akan dimulai jam 6 sore.
Selama upacara, riku boleh dikatakan tenang terus, dan yang terpenting dia tidak bicara keras, atau ikutin bicaranya Pendeta yang membacakan kitab mereka. Sembari dibcakan kitab, kita maju lagi ke depan altar, bukan untuk membakar dupa, tapi menjumput abu 3 kali, dan memmindahkan ke cawan sebelah kirinya yang ada baranya. Aku tidak tahu arti simbolik ini, tapi mungkin perlambang bahwa mayatnya akan dibakar dan kita menghormatinya dengan mendekatkan abu ke kepala 3 kali. Setelah keluarga menjalankan ritual ini, tamu juga melakukan yang smaa di deret belakang. Hari ini Tina dan Kiyoko juga datang untuk memberikan penghormatan terakhir ke oma. Thanks sis...
Setelah selesai membaca kitab, Pendeta memberikan semacam kotbahnya tentang oma. Rupanya menurut pemikiran Buddha, arwah orang yang meninggal selama 7x7 hari = 49 hari (shijukunichi) menjalani latihan untuk menjadi pengikut Buddha. setelah 49 hari ini baru menjadi Hotokesama, dan mempunyai nama lain yang diberikan oleh pendeta. Setelah menjadi hotokesama baru bisa abunya disembah/didoakan di rumah-rumah sebagai leluhur. Hmmmm pemikiran ini mengingatkanku pada api pencucian.
Dan nama yang diberikan pendeta untuk oma adalah Shukuju Ryoteidaishi. 淑寿良貞大姉
Setelah upacara selesai, kita makan bersama dengan saudara-keluarga yang hadir. Pada saat ini kita minum bir, makan sushi, sashimi, seperti pesta besar. Saat ini aku ambil beberapa foto, sebagai kenang-kenangan, karena biasanya dalam upacara penguburan sama sekali tidak ada foto. Memang tidak boleh memotret jenazah, karena dianggap bahwa masih ada nyawanya. Yah tabu deh pokoknya. Tapi sebelum foto tentu saja aku minta ijin. Mungkin karena aku orang asing, maka tamu juga ngga terlalu peduli atau pikir yah.
Sesudah makan malam ini, kita semua pulang kembali ke rumah, dan melanjutkan minum...kemudian teler deh semua. Oh ya, malam ini Riku tidur dengan Om Taku dan tante Ri.... pertama kali tidur dengan orang lain. dan tidur nyenyak terussssssssssss sampai pagi deh.
Kemudian dara-dara, santai sambil menunggu jam berangkat ke tempat upacara yang rencananya jam 3:30 berangkat naik taxi dari rumah. Sementara itu aku sempat ngobrol sama okaasan tentang oma, tentang agama, tentang macam-macam deh. Sambil okaasan berbaring, karena sebetulnya baru 2 hari kan dia keluar dari RS. Karena cukup banyak waktu, dan aku liat juga tidak ada bahan makanan untuk besok dan sesudahnya, aku ajak gen untuk belanja ke "with", toko serba ada dekat rumah. SEkalian aku belajar nyetir mobil di daerah situ. Wah, belanja segala macam deh, mulai dari bumbu untuk bikin onigiri, sampai bir dan sake hihihi. Rencananya nanti malam mau mabok-mabokan. karena besok semua langsung pulang sesudah acara penguburannya.
Riku kita tinggal sama om takunya... dan kita juga tunggu kedatangan Ryoko, untuk bergabung dengan kita naik taksi ke tempat upacara. Teng jam 2:30 semua ganti baju dengan baju hitam-hitam. Yang lucunya si Riku marah-marah ngga mau pake baju hitam. Memang dia suka ngambek kalau ngantuk, dan keliatan dia juga ngantuk saat itu. Semua marah ke riku, akhirnya dia mau.
Jam 4 kita sampai di tempat upacara, dan sebagai anggota keluarga, kita memasang dupa di depan peti oma. Selalu dimulai dan diakhir dengan dupa oleh pihak keluarga. Peti disetting di atas panggung dengan hiasan bunga putih-ungu, dan di tengah-tengah dipasang foto oma. Ternyata foto ini diambil waktu oma pertama kali dan terakhir datang ke rumah kita di nerima. Yaitu sebelum riku lahir, mungkin waktu aku mulai hamil. Aku akan cari apakah aku punya foto ini, tapi sepertinya tidak, karena yang ambil foto adalah papanya gen.
Yang membuat aku menangis waktu pertama kali kita bakar dupa satu-satu. Sebagai urutan, yang pertama pasang adalah anak oma yang laki-laki (om dan tante)serta anak2nya karena family namenya sama. Kemudian okasaan (anak oma perempuan- nama berubah) dan otosan. Kemudian gen (sebagai cucu pertama), aku dan riku, baru Taku dan Ryoko. Untung keluarga cuman sedikit ya. Setelah itu ada beberapa keluarga jauh sesudah kita. Waktu tiba giliran aku, aku sama riku maju ke depan, dan membakar dupa. Waktu di taxi aku udah bilang ke Riku, bahwa kita akan kasih sayonara ke oma. Tapi waktu kita bakar dupa, aku ajak riku berdoa, dia berkata "Obaasan, arigatou", bukan sayonara atau bye-bye, tapi arigatou..... Duh, ngga ada yang ajari dia untuk bilang begitu. Aku begitu terharu sampai aku nangis. Dan waktu aku mundur, aku sempat cerita ke Ryoko san, dan dia juga ikut menangis mendengar ceritaku. Memang seharusnya kita bilang Arigato.... terima kasih atas waktu bersama sebagai cucu dan oma. Bukan Sayonara, karena kita akan bertemu lagi di dunia lain.
Sesudah membakar dupa dari pihak keluarga, kita masuk kamar 'istirahat' sambil menunggu tamu lain, dan upacara oleh pendeta Budha yang akan dimulai jam 6 sore.
Selama upacara, riku boleh dikatakan tenang terus, dan yang terpenting dia tidak bicara keras, atau ikutin bicaranya Pendeta yang membacakan kitab mereka. Sembari dibcakan kitab, kita maju lagi ke depan altar, bukan untuk membakar dupa, tapi menjumput abu 3 kali, dan memmindahkan ke cawan sebelah kirinya yang ada baranya. Aku tidak tahu arti simbolik ini, tapi mungkin perlambang bahwa mayatnya akan dibakar dan kita menghormatinya dengan mendekatkan abu ke kepala 3 kali. Setelah keluarga menjalankan ritual ini, tamu juga melakukan yang smaa di deret belakang. Hari ini Tina dan Kiyoko juga datang untuk memberikan penghormatan terakhir ke oma. Thanks sis...
Setelah selesai membaca kitab, Pendeta memberikan semacam kotbahnya tentang oma. Rupanya menurut pemikiran Buddha, arwah orang yang meninggal selama 7x7 hari = 49 hari (shijukunichi) menjalani latihan untuk menjadi pengikut Buddha. setelah 49 hari ini baru menjadi Hotokesama, dan mempunyai nama lain yang diberikan oleh pendeta. Setelah menjadi hotokesama baru bisa abunya disembah/didoakan di rumah-rumah sebagai leluhur. Hmmmm pemikiran ini mengingatkanku pada api pencucian.
Dan nama yang diberikan pendeta untuk oma adalah Shukuju Ryoteidaishi. 淑寿良貞大姉
Setelah upacara selesai, kita makan bersama dengan saudara-keluarga yang hadir. Pada saat ini kita minum bir, makan sushi, sashimi, seperti pesta besar. Saat ini aku ambil beberapa foto, sebagai kenang-kenangan, karena biasanya dalam upacara penguburan sama sekali tidak ada foto. Memang tidak boleh memotret jenazah, karena dianggap bahwa masih ada nyawanya. Yah tabu deh pokoknya. Tapi sebelum foto tentu saja aku minta ijin. Mungkin karena aku orang asing, maka tamu juga ngga terlalu peduli atau pikir yah.
Sesudah makan malam ini, kita semua pulang kembali ke rumah, dan melanjutkan minum...kemudian teler deh semua. Oh ya, malam ini Riku tidur dengan Om Taku dan tante Ri.... pertama kali tidur dengan orang lain. dan tidur nyenyak terussssssssssss sampai pagi deh.
Saturday, July 22, 2006
Yokohama
Hari ini kita akan menginap di yokohama, kumpul untuk persiapan dua hari, otsuya (malam penghiburan kalau bagi orang kristen, waktu para tamu memberikan perhormatan terakhir) dan Kokubetsushiki (pemakaman, biasanya untuk keluarga saja) dan setelah upacara terakhir ini, jenazah akan dibawa ke Rumah Kremasi dan kemudian abunya akan dibawa ke tera (kuil) keluarga. Ini adalah proses upacara kematian bagi orang Jepang, yang beragama Buddha.
Pagi-pagi aku dan Riku terbangun cukup laat, sekitar jam 10. Kemudian, riku bermain-main sendiri, dan tiba-tiba dia mau membuat rumah dari kotak happostirol. Dia ambil gunting tapi hanya bisa membuat lubang. Lalu dia ke dapur ambil pisau dia (pisau khusus) dan berusaha untuk memotong kotak busa tersebut. Aku awalnya mau marah tapi aku kagum dengan kreatifitasnya. so aku bilang, sini mama bantu. Kan Saho san di acara Disney selalu bilang, kalau menggunakan pisau atau gunting/ barang berbahaya harus minta bantuan orang dewasa. Dia mengiyakan.
OK, Riku mau bagaimana?
"Aku mau potong begini".... Ok....gini ya....
"Iya" Lalu aku potong persegi. sehingga ada lubang persegi seperti yang dia mau.
".... asyiiiik"
Lalu dia bilang sesuatu yang membuat aku tercengang "Good job" huheuheuehue
Lalu aku bilang.... kalau begitu Riku harus bilang terima kasih sama mama dong.
"Mama, thank you so much" dan dia cium pipi aku lamaaaaaaaaaa sekali.
Duh, anakku. Kemudian aku ambil foto hasil pekerjaan tangan ini(paling kiri). Dan riku juga mau foto sendiri,....(tengah dan kanan...entah kenapa kok ambil foto itu)
Gen pulang sekitar jam 4, lalu siap-siap, sambil rekam ultraman mebiusnya riku jam 5:30, Makan malam nya kentucky (delivery). Kita berangkat akhirnya jam 8 malam. tapi entah kenapa malam ini jalan Kanpachi sepi sekali. So dalam waktu 45 menit kita sudah sampai di yokohama. Riku tentu saja langsung tidur begitu dia naik mobil. Keturunan aku tuh pasti bobo di mobil (kalau tidak sedang setir ya). Sampai di Takada, minta tolong Taku untuk gendong Riku masuk ke dalam kamar, aku juga turunin barang2 karena kita harus parkir di tempat lain. Aku ikut supaya tahu tempat parkirnya di mana. Hihihi gen memang agak kurang bisa menguasai jalan tanjakan dan parkir yang sempit, sedangkan aku kan udah tahunan setir di tempat begituan, so kalau di yokohama kayaknya lebih baik aku yang setir.
Jalan ke rumah, dan waktu sampai riku udah bangun sambil teler-teleran. Aku, gen dan taku terus minum bir sedikit. Nggak lama lagi dia seger dan main dengan Taku. guling2an, ...lucu padahal dia kan jarang ketemu Taku, tapi begitu ketemu udah langsung akrab begini. Masak karena Taku kembaran papanya ya?
Pagi-pagi aku dan Riku terbangun cukup laat, sekitar jam 10. Kemudian, riku bermain-main sendiri, dan tiba-tiba dia mau membuat rumah dari kotak happostirol. Dia ambil gunting tapi hanya bisa membuat lubang. Lalu dia ke dapur ambil pisau dia (pisau khusus) dan berusaha untuk memotong kotak busa tersebut. Aku awalnya mau marah tapi aku kagum dengan kreatifitasnya. so aku bilang, sini mama bantu. Kan Saho san di acara Disney selalu bilang, kalau menggunakan pisau atau gunting/ barang berbahaya harus minta bantuan orang dewasa. Dia mengiyakan.
OK, Riku mau bagaimana?
"Aku mau potong begini".... Ok....gini ya....
"Iya" Lalu aku potong persegi. sehingga ada lubang persegi seperti yang dia mau.
".... asyiiiik"
Lalu dia bilang sesuatu yang membuat aku tercengang "Good job" huheuheuehue
Lalu aku bilang.... kalau begitu Riku harus bilang terima kasih sama mama dong.
"Mama, thank you so much" dan dia cium pipi aku lamaaaaaaaaaa sekali.
Duh, anakku. Kemudian aku ambil foto hasil pekerjaan tangan ini(paling kiri). Dan riku juga mau foto sendiri,....(tengah dan kanan...entah kenapa kok ambil foto itu)
Gen pulang sekitar jam 4, lalu siap-siap, sambil rekam ultraman mebiusnya riku jam 5:30, Makan malam nya kentucky (delivery). Kita berangkat akhirnya jam 8 malam. tapi entah kenapa malam ini jalan Kanpachi sepi sekali. So dalam waktu 45 menit kita sudah sampai di yokohama. Riku tentu saja langsung tidur begitu dia naik mobil. Keturunan aku tuh pasti bobo di mobil (kalau tidak sedang setir ya). Sampai di Takada, minta tolong Taku untuk gendong Riku masuk ke dalam kamar, aku juga turunin barang2 karena kita harus parkir di tempat lain. Aku ikut supaya tahu tempat parkirnya di mana. Hihihi gen memang agak kurang bisa menguasai jalan tanjakan dan parkir yang sempit, sedangkan aku kan udah tahunan setir di tempat begituan, so kalau di yokohama kayaknya lebih baik aku yang setir.
Jalan ke rumah, dan waktu sampai riku udah bangun sambil teler-teleran. Aku, gen dan taku terus minum bir sedikit. Nggak lama lagi dia seger dan main dengan Taku. guling2an, ...lucu padahal dia kan jarang ketemu Taku, tapi begitu ketemu udah langsung akrab begini. Masak karena Taku kembaran papanya ya?
Seorang dari 4 orang berusia 35-39 tahun masih tinggal bersama Ortu
<世帯動態調査>35~39歳の4人に1人が親と同居
35~39歳の4人に1人が親と同居--。晩婚化などで家から離れる年齢が上がっていることが21日、国立社会保障・人口問題研究所が発表した世帯動態調査で分かった。
調査は、将来の世帯推計などの基礎データとして5年ごとに実施している。04年に全国の1万711人から回答を得た。それによると、年齢別で親と同居している割合(結婚して同居も含む)は、35~39歳で26.5%(前回24%)に上った。同年代の男女別では男が33.4%(同31.7%)、女は19.8%(同15.7%)だった。
30~34歳では男45.4%(同39%)、女33.1%(同22.9%)。18~39歳までは、20~24歳を除いていずれも上昇している。20~24歳は各年代で唯一、男女とも未婚割合が前回調査から下がっていた。
また平均世帯規模は2.8人(前回99年は2.9人)で過去最小となり、単独世帯は20%(同19.8%)、核家族の割合は64.2%(同62.5%)と小家族化、核家族化がいっそう進んだ。
同研究所は「晩婚化やパラサイトシングルが増えているのが要因と見られる。また、非正社員の増加など、いったん家を出ても経済的に苦しく、同居に戻ったケースも多いのでは」と分析している。【東海林智】
35~39歳の4人に1人が親と同居--。晩婚化などで家から離れる年齢が上がっていることが21日、国立社会保障・人口問題研究所が発表した世帯動態調査で分かった。
調査は、将来の世帯推計などの基礎データとして5年ごとに実施している。04年に全国の1万711人から回答を得た。それによると、年齢別で親と同居している割合(結婚して同居も含む)は、35~39歳で26.5%(前回24%)に上った。同年代の男女別では男が33.4%(同31.7%)、女は19.8%(同15.7%)だった。
30~34歳では男45.4%(同39%)、女33.1%(同22.9%)。18~39歳までは、20~24歳を除いていずれも上昇している。20~24歳は各年代で唯一、男女とも未婚割合が前回調査から下がっていた。
また平均世帯規模は2.8人(前回99年は2.9人)で過去最小となり、単独世帯は20%(同19.8%)、核家族の割合は64.2%(同62.5%)と小家族化、核家族化がいっそう進んだ。
同研究所は「晩婚化やパラサイトシングルが増えているのが要因と見られる。また、非正社員の増加など、いったん家を出ても経済的に苦しく、同居に戻ったケースも多いのでは」と分析している。【東海林智】
Friday, July 21, 2006
Sakit Kepala
Mungkin karena shock dan terlalu banyak nangis, aku sakit kepala terusssss. Santai di rumah bersama riku, sambil membereskan keperluan untuk besok.
Thursday, July 20, 2006
Rumah sakit
Pagi aku bangun jam 6 seperti biasa karena alarm berbunyi. Aku masih harus menyiapkan berita untuk rekaman. Kepala senut senut...sakit sekali, tapi aku minum obat dan paksakan untuk kerja. Aku bangunkan gen jam 7 kurang, tapi dia tidak bisa bangun. Dia bangun sekitar jam 8 dan aku bilang lebih baik tidak usah kerja. Buat apa merusak badan dan kapan lagi sih melakukan sesuatu untuk keluarga. Akhirnya dia putuskan untuk libur. Dan dia akan antar aku kerja (karena cuman 30 menit) lalu setelah itu kita ke RS besuk mama gen.
Aku rekaman jam 1 , selesai dalam 20 menit, langsung cabut ke restoran cabe. Kepala masih sakit, tapi aku pikir karena kebanyakan menangis. Setelah makan di cabe jam 2 siang, sakit kepala bisa berkurang sedikit. Mungkin badan kurang kalori. Di resto itu lucu, riku makan soto dengan sambal dan nasi. Udahs eperti orang indonesia saja. dan dia makan banyak sekali. Aku makan kwetiauw dan sebagai desert aku pesan mango puding. Untuk riku.... dan riku ngga mau bagi ke aku. so aku bilang... mama akan beli desert sendiri. Aku minta bubur ketan hitam pakai es kelapa. wow, enakkkkkkkk ...mahal sih harganya 680 yen tapi enak. Jadi pingin beli ketan hitam nanti kalo pulang ke idnonesia. Si Riku juga suka, dan gen yang tidak biasanya suka desert juga suka. Jadi bertiga makan satu piring kecil bubur kcang hitam.
Sesudah itu kita menuju ke RS Shidai byouin untuk besuk mamanya gen. surprised. but aku legaaaaaaaaaaaaa sekali karena ibunya kelihatan sehat dan tidak terlalu sedih. sempat membuat foto ibunya gen dan kirim ke ryoko untuk membuktikan bhw dia sehat.
Jam 6:20 an kita pulang, tapi sesudah keluar dari RS dapat telpon dr mamanya gen bhw dokternya datang dan bisa memberikan keterangan kalau bisa kita dengarkan ttg penyakit mama. Jadi kita kembali lagi ke RS, dan mendengarkan penjelasan dokter. Hebat yah RS di jepang semua data pasien ada dalam komputer, dan kita bahkan bisa melihat film keadaan waktu jantung itu beri balon. Banyak kata2 istilah kedokteran yang dipakai, tapi aku masih bisa ikuti semua penjelasan. Mungkin karena aku ada pengalaman dengan papa yang pernah bypass jantung th 1989. Ada beberapa nama obat. dan aku sempat menanyakan satu kemungkinan yaitu karena darahnya dibuat tidak mudah menggumpal, berarti ada kemungkinan darah akan lambat membeku kalau mama terluka. Dan dokter katakan itu mungkin. butuh waktu lebih lama untuk menghentikan darah jika luka, dan ada kemungkinan cepat terjadi biru-biru kalau badan terbentur sesuatu. Waktu dokter menjelaskan riku juga kadang dengan wajah serius ikut manggut manggut... lucu deh. sayang aku ngga bisa ambil foto.
Kita keluar RS lagi jam 8, dengan tujuan Bikkuri Sushi. Sesudah di renovasi ini pertama kali kita pergi ke sana. yummy... rasanya mendapatkan energy baru. Riku juga makan banyak tapi karena nangis dimarahin papanya, keluar deh apa yang sudah dimakan. Dia dimarahi karena makan sushi bagian aku. Untuk aku sih gpp, tapi gen mau ajarkan riku bhw dia tidak boleh ambil bagian orang lain. Karena riku muntah, dia pesan lagi 2 sushi yang sama , satu untuk aku dan satu untuk riku. padahal aku udah kenyang sekali..... helpppp. Aku kasih makan riku dengan sumpit. eh, riku ambil sumpit aku dan kasih makan aku dengan sumpit bagian aku. rasanya pengen nangis deh. sampe gen bilang....nah itu baru riku yang baik yang seperti biasanya yang selalu pikir orang lain. Riku harus pikir mama juga.
Anyhow, satu hari sudah berlalu lagi, dan kita sampai di rumah jam 11 malam. Tapi dengan perasaan agak lega karena mengetahui keadaan mama yang sudah sehat. Dan sedikit demi sedikit bisa menghilangkan trauma kematian nenek. Aku langsung bobo malam ini....
Aku rekaman jam 1 , selesai dalam 20 menit, langsung cabut ke restoran cabe. Kepala masih sakit, tapi aku pikir karena kebanyakan menangis. Setelah makan di cabe jam 2 siang, sakit kepala bisa berkurang sedikit. Mungkin badan kurang kalori. Di resto itu lucu, riku makan soto dengan sambal dan nasi. Udahs eperti orang indonesia saja. dan dia makan banyak sekali. Aku makan kwetiauw dan sebagai desert aku pesan mango puding. Untuk riku.... dan riku ngga mau bagi ke aku. so aku bilang... mama akan beli desert sendiri. Aku minta bubur ketan hitam pakai es kelapa. wow, enakkkkkkkk ...mahal sih harganya 680 yen tapi enak. Jadi pingin beli ketan hitam nanti kalo pulang ke idnonesia. Si Riku juga suka, dan gen yang tidak biasanya suka desert juga suka. Jadi bertiga makan satu piring kecil bubur kcang hitam.
Sesudah itu kita menuju ke RS Shidai byouin untuk besuk mamanya gen. surprised. but aku legaaaaaaaaaaaaa sekali karena ibunya kelihatan sehat dan tidak terlalu sedih. sempat membuat foto ibunya gen dan kirim ke ryoko untuk membuktikan bhw dia sehat.
Jam 6:20 an kita pulang, tapi sesudah keluar dari RS dapat telpon dr mamanya gen bhw dokternya datang dan bisa memberikan keterangan kalau bisa kita dengarkan ttg penyakit mama. Jadi kita kembali lagi ke RS, dan mendengarkan penjelasan dokter. Hebat yah RS di jepang semua data pasien ada dalam komputer, dan kita bahkan bisa melihat film keadaan waktu jantung itu beri balon. Banyak kata2 istilah kedokteran yang dipakai, tapi aku masih bisa ikuti semua penjelasan. Mungkin karena aku ada pengalaman dengan papa yang pernah bypass jantung th 1989. Ada beberapa nama obat. dan aku sempat menanyakan satu kemungkinan yaitu karena darahnya dibuat tidak mudah menggumpal, berarti ada kemungkinan darah akan lambat membeku kalau mama terluka. Dan dokter katakan itu mungkin. butuh waktu lebih lama untuk menghentikan darah jika luka, dan ada kemungkinan cepat terjadi biru-biru kalau badan terbentur sesuatu. Waktu dokter menjelaskan riku juga kadang dengan wajah serius ikut manggut manggut... lucu deh. sayang aku ngga bisa ambil foto.
Kita keluar RS lagi jam 8, dengan tujuan Bikkuri Sushi. Sesudah di renovasi ini pertama kali kita pergi ke sana. yummy... rasanya mendapatkan energy baru. Riku juga makan banyak tapi karena nangis dimarahin papanya, keluar deh apa yang sudah dimakan. Dia dimarahi karena makan sushi bagian aku. Untuk aku sih gpp, tapi gen mau ajarkan riku bhw dia tidak boleh ambil bagian orang lain. Karena riku muntah, dia pesan lagi 2 sushi yang sama , satu untuk aku dan satu untuk riku. padahal aku udah kenyang sekali..... helpppp. Aku kasih makan riku dengan sumpit. eh, riku ambil sumpit aku dan kasih makan aku dengan sumpit bagian aku. rasanya pengen nangis deh. sampe gen bilang....nah itu baru riku yang baik yang seperti biasanya yang selalu pikir orang lain. Riku harus pikir mama juga.
Anyhow, satu hari sudah berlalu lagi, dan kita sampai di rumah jam 11 malam. Tapi dengan perasaan agak lega karena mengetahui keadaan mama yang sudah sehat. Dan sedikit demi sedikit bisa menghilangkan trauma kematian nenek. Aku langsung bobo malam ini....
Wednesday, July 19, 2006
Long and Tyring and SAD day
Pagi-pagi kita berangkat jam 7:30 supaya bisa sampai di RS tempat papanya gen pemeriksaan prostat. Tapi jam 9 kita masih di tengah jalan. Juga aku dapat telepon dari otosan bahwa tidak usah ke RS karena malah jadi repot. Juga tidak usah ke RS okasan untuk tungguin operasi karena merepotkan. Duhhhhh, kesel aku denger gitu. Suamiku udah ambil libur khusus untuk orang tua...ehhh ditolak mentah-mentah gitu. Dasar aneh orang Jepang. Suatu kejadian yang tidak akan terjadi dalam keluarga orang Indonesia. Memang operasi okasan tidak berat. memasukkan balon ke jantung supaya pembuluh darah jantung yang tersumbat bisa diperlebar. Tapi namanya jantung ya pasti kuatir lah. Dan kita juga ngga mau dianggap anak ngga perhatian.
But, karena sudah dibilang begitu, apa boleh buat. Aku bilang gen, ganti haluan, kita langsung aja ke Obaasan ke oma yang ulang tahun, dan tunggu santai2 di rumah oma sampai dapat kabar ope nya berhasil. Toh kita libur, dan oma ultah. sempat terlintas di pikiranku tahun lalu kita ajak oma ke pantai. Tapi hari ini hujan terus....udara ngga enak untuk jalan-jalan.
Tapi karena kita belum sarapan, kita mau makan pagi dulu di family restoran. Cari-cari restoran yang buka kalo bisa jangan Royal Host karena ada di dekat rumah. Ngebayangin menunya aja udah muak. So begitu ketemu Saint Marc, toko roti dan restoran kita masuk ke situ. Tempat ini udah dekat rumah Oma. Aku seneng makan di sini karena kita bisa makan roti tambah sepuas-puasnya. Aku kan penggemar roti.
Kita pesan morning set, smabil aku ambil foto gen dan riku, aku kirim email ke okasan bahwa kita mengurungkan niat ke RS , sedang sarapan dan sesudah itu ke rumah oma. selesai makan, dalam mobil riku bilang, nanti aku bilang otanjobi omedetou ke oma ya. nyanyi happy birthday ya. Lalu aku ingat bagaimana kalau kita beli kue di Avril De Berg, di Tama Plaza baru ke oma. Kita beli kue kecil coklat , bahkan aku sempat bilang gen, apa minta lilin kecil 1 ya? Gen bilang ngga usah.
Dari situ kita ke Oma. Sampai jam 1:10. Gen telpon ke rumah Oma, tidak ada yang angkat, lalu gen telpon ke rumah tante di sebelahnya. tidak ada yg angkat juga. Tiba-tiba tante datang dengan payung, dan kemudian kembali ke dalam rumah untuk ambil kunci masuk ke tempat oma. Aku bilang sama ge, kamu masuk aja dulu, aku tunggu di mobil sama riku. karena riku masih tidur. Aku juga setengah tidur sih. Tapi aku langsung lari ke atas begitu aku dengar suara gen yang keras panggil oma.... "Obachama....". aku tersentak, dan tau bahwa oma sudah meninggal. aku lari ke atas aku liat gen di kamar mandi peluk oma. Gen bilang ...panggil ambulance. Aku masuk ke arah telepon , dan liat tante sudah telepon. so aku ambil handuk di atas tempat tidur oma. aku pasangkan handuk ke badan oma. Dam aku tahu oma sudah tidak ada. dingin, dan sebagian wajah terutama kuping sudah biru, Gen nangis terus. tapi aku bilang Gen sikkari. gen tanya, mana riku. Aku lari ke bawah dan liat riku sudah bangun. aku buka pintu sedikit sambil bilang riku tunggu jangan kemana2. Waktu aku mau ke atas, tante turun, untuk panggil om, dan bilang sebentar lagi ambulans datang. Toh aku ke atas. dan aku bilang gen, relakan. Aku dengar suara sirine, lalu lari ke bawah untuk guide petugas ambulans. Sambil aku temani petugas ambulans, kasih tau keadaan, aku lihat om sudah ada, dan riku tetap dalam mobil. Petugas ambulan tanya, aku siapa dan aku bilang cucu, nama oma, keadaannya, lalu temanin mrk ke atas. memang oma sudah tidak tertolong, tapi sebagai prosedur mereka masih pakai alat penghentak jantung. Sementara itu tante ambil kartu asuransi dan pakaian, aku dan gen ke bawah, melihat oma dimasukkan dalam ambulans. Hanya 1 orang yang bisa masuk mobil ambulans, tadinya aku mau suruh gen, tapi gen tidak tau ttg penyakit oma, so lebih baik tante. Aku sempat ingatkan tante utk bawa handphone spy mudah berkomunikasi. Dan ambulans pergi.....
Bagai mimpi kejadiannya, lalu kita termasuk riku menunggu di rumah bersama om, kabar dari rumah sakit. Gen bengong terus dan basah bajunya. Pinjam baju dr om, ganti baju. Gen juga nangis terus. Shock bagi gen karena dia yang menemukan pertama kali. Aku langsung tanya prosedur pemakaman. karena ada hari2 tidak boleh mengadakan pemakaman dalam kalender jepang. Hari tomobiki tidak boleh karena artinya menarik teman. kalau diadakan bisa ada yang ikut meninggal...itu menurut mereka.
So sesudah itu aku telpon tini, minta ganti rekaman, dan telpon univ untuk hari jumat, batalkan kuliah buat pengumuman dsb. sementara gen juga telpon kantor minta libur hari kamis besok. Sementara itu kita juga tunggu kabar operasi okasan bagaimana hasilnya. Suatu masalah besar bagaimana memberitahukan okasaan bahwa ibunya sudah meninggal. karena jantung.....
sembari kita juga tunggu ryoko san datang naik shinkansen dari sendai. Ryoko sana dalah orang yang pertama aku telpon begitu aku tahu oma sudah tidak ada. bahkan sebelum ambulans datang. bener-bener aku bisa merasakan kedekatan dengan ryoko san di saat seperti ini. Begitu cepat tanggap...boleh dikatakan hampir mirip dengan aku. You are really a good sister, ryoko. Dia bahkan tidak lupa membelikan kita makanan karena memang kita semua belum makan siang.
Begitu dapat berita bhwa operasi ibunya gen berhasil, kita hubungi papanya gen untuk kasih tau berita sedih ini dan sambil tanya ke dokter apakah bisa kasih tau ke mamanya gen. Jam 7 malam, papa gen datang dan kasih tau bhw mama gen sudah tau dan bisa menerima keadaan. hhhhhhhh capek. menunggu kepastian dari kepolisian, dari perusahaan pemakaman, kuil budha dsb. Akhirnya kita dan ryoko beserta papnya gen pergi cari makan malam. Kita mau pergi ke restoran family tapi karena tidak ada parkir, ke restoran mie jepang, tempat yang pernah kita kunjungi bersama obaasan juga.
Sementara kita makan, dapat email bhw kita bisa ke tempat upacara pemakaman namanya saijo.... utnuk melihat oma dan membakar dupa. Kita ke sana dan menurut ryoko, kita dipesankan kalau bisa memberi make up wajah oma. sebagai cucu, kita , gen, aku, riku dan dan ryoko berempat membakar dupa, dan berbicara dengan oma untuk yang terakhir. Gen nangis terus, ryoko juga, tentu saja aku juga. Cuma aku bicara agak keras spy didengar ryoko dan gen, bahwa kita sangat senang bisa makan bersama hari minggu lalu. Dan spy obaasan bahagia bersama opa di sana. Sambil aku juga memberi lipstik di bibir oma, juga bedak. Sungguh lain mukanya jika dihias. Sebagai hadiah ulang tahun taku dan ryoko mengirimkan bunga, dan itu ditaruh di atas kepala oma. Sungguh sedih membaca pesan yang tertulis....selamat ulang tahun yang ke 90.
Untung kita semua sudah berusaha membuat oma senang selama hidupnya. Bahkan sempat bertemu lengkap hari minggu yang lalu. Ada kenangan manis yang melekat dalam keluarga kami bersama oma. Semoga oma tenang beristirahat di samping opa. RIP
Sesudah mengantar ryoko pulang ke rumah ortunya, kita pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang aku terbangun menemani gen yang tentu saja sambil menyetir terkadang menangis. Dia bilang dia tidak bisa melupakan keadaan wkt dia menemukan oma... tentu saja, dan dia tidak bisa ceritakan itu kepada siapapun. Rencananya gen besok mau kerja, meskipun sudah dapat ijin libur. Hari ini capek minta ampun, tapi kita baru bisa tertidur sekitar jam 2 pagi.Aku juga tidak tahan untuk mencari berita untuk rekaman.
But, karena sudah dibilang begitu, apa boleh buat. Aku bilang gen, ganti haluan, kita langsung aja ke Obaasan ke oma yang ulang tahun, dan tunggu santai2 di rumah oma sampai dapat kabar ope nya berhasil. Toh kita libur, dan oma ultah. sempat terlintas di pikiranku tahun lalu kita ajak oma ke pantai. Tapi hari ini hujan terus....udara ngga enak untuk jalan-jalan.
Tapi karena kita belum sarapan, kita mau makan pagi dulu di family restoran. Cari-cari restoran yang buka kalo bisa jangan Royal Host karena ada di dekat rumah. Ngebayangin menunya aja udah muak. So begitu ketemu Saint Marc, toko roti dan restoran kita masuk ke situ. Tempat ini udah dekat rumah Oma. Aku seneng makan di sini karena kita bisa makan roti tambah sepuas-puasnya. Aku kan penggemar roti.
Kita pesan morning set, smabil aku ambil foto gen dan riku, aku kirim email ke okasan bahwa kita mengurungkan niat ke RS , sedang sarapan dan sesudah itu ke rumah oma. selesai makan, dalam mobil riku bilang, nanti aku bilang otanjobi omedetou ke oma ya. nyanyi happy birthday ya. Lalu aku ingat bagaimana kalau kita beli kue di Avril De Berg, di Tama Plaza baru ke oma. Kita beli kue kecil coklat , bahkan aku sempat bilang gen, apa minta lilin kecil 1 ya? Gen bilang ngga usah.
Dari situ kita ke Oma. Sampai jam 1:10. Gen telpon ke rumah Oma, tidak ada yang angkat, lalu gen telpon ke rumah tante di sebelahnya. tidak ada yg angkat juga. Tiba-tiba tante datang dengan payung, dan kemudian kembali ke dalam rumah untuk ambil kunci masuk ke tempat oma. Aku bilang sama ge, kamu masuk aja dulu, aku tunggu di mobil sama riku. karena riku masih tidur. Aku juga setengah tidur sih. Tapi aku langsung lari ke atas begitu aku dengar suara gen yang keras panggil oma.... "Obachama....". aku tersentak, dan tau bahwa oma sudah meninggal. aku lari ke atas aku liat gen di kamar mandi peluk oma. Gen bilang ...panggil ambulance. Aku masuk ke arah telepon , dan liat tante sudah telepon. so aku ambil handuk di atas tempat tidur oma. aku pasangkan handuk ke badan oma. Dam aku tahu oma sudah tidak ada. dingin, dan sebagian wajah terutama kuping sudah biru, Gen nangis terus. tapi aku bilang Gen sikkari. gen tanya, mana riku. Aku lari ke bawah dan liat riku sudah bangun. aku buka pintu sedikit sambil bilang riku tunggu jangan kemana2. Waktu aku mau ke atas, tante turun, untuk panggil om, dan bilang sebentar lagi ambulans datang. Toh aku ke atas. dan aku bilang gen, relakan. Aku dengar suara sirine, lalu lari ke bawah untuk guide petugas ambulans. Sambil aku temani petugas ambulans, kasih tau keadaan, aku lihat om sudah ada, dan riku tetap dalam mobil. Petugas ambulan tanya, aku siapa dan aku bilang cucu, nama oma, keadaannya, lalu temanin mrk ke atas. memang oma sudah tidak tertolong, tapi sebagai prosedur mereka masih pakai alat penghentak jantung. Sementara itu tante ambil kartu asuransi dan pakaian, aku dan gen ke bawah, melihat oma dimasukkan dalam ambulans. Hanya 1 orang yang bisa masuk mobil ambulans, tadinya aku mau suruh gen, tapi gen tidak tau ttg penyakit oma, so lebih baik tante. Aku sempat ingatkan tante utk bawa handphone spy mudah berkomunikasi. Dan ambulans pergi.....
Bagai mimpi kejadiannya, lalu kita termasuk riku menunggu di rumah bersama om, kabar dari rumah sakit. Gen bengong terus dan basah bajunya. Pinjam baju dr om, ganti baju. Gen juga nangis terus. Shock bagi gen karena dia yang menemukan pertama kali. Aku langsung tanya prosedur pemakaman. karena ada hari2 tidak boleh mengadakan pemakaman dalam kalender jepang. Hari tomobiki tidak boleh karena artinya menarik teman. kalau diadakan bisa ada yang ikut meninggal...itu menurut mereka.
So sesudah itu aku telpon tini, minta ganti rekaman, dan telpon univ untuk hari jumat, batalkan kuliah buat pengumuman dsb. sementara gen juga telpon kantor minta libur hari kamis besok. Sementara itu kita juga tunggu kabar operasi okasan bagaimana hasilnya. Suatu masalah besar bagaimana memberitahukan okasaan bahwa ibunya sudah meninggal. karena jantung.....
sembari kita juga tunggu ryoko san datang naik shinkansen dari sendai. Ryoko sana dalah orang yang pertama aku telpon begitu aku tahu oma sudah tidak ada. bahkan sebelum ambulans datang. bener-bener aku bisa merasakan kedekatan dengan ryoko san di saat seperti ini. Begitu cepat tanggap...boleh dikatakan hampir mirip dengan aku. You are really a good sister, ryoko. Dia bahkan tidak lupa membelikan kita makanan karena memang kita semua belum makan siang.
Begitu dapat berita bhwa operasi ibunya gen berhasil, kita hubungi papanya gen untuk kasih tau berita sedih ini dan sambil tanya ke dokter apakah bisa kasih tau ke mamanya gen. Jam 7 malam, papa gen datang dan kasih tau bhw mama gen sudah tau dan bisa menerima keadaan. hhhhhhhh capek. menunggu kepastian dari kepolisian, dari perusahaan pemakaman, kuil budha dsb. Akhirnya kita dan ryoko beserta papnya gen pergi cari makan malam. Kita mau pergi ke restoran family tapi karena tidak ada parkir, ke restoran mie jepang, tempat yang pernah kita kunjungi bersama obaasan juga.
Sementara kita makan, dapat email bhw kita bisa ke tempat upacara pemakaman namanya saijo.... utnuk melihat oma dan membakar dupa. Kita ke sana dan menurut ryoko, kita dipesankan kalau bisa memberi make up wajah oma. sebagai cucu, kita , gen, aku, riku dan dan ryoko berempat membakar dupa, dan berbicara dengan oma untuk yang terakhir. Gen nangis terus, ryoko juga, tentu saja aku juga. Cuma aku bicara agak keras spy didengar ryoko dan gen, bahwa kita sangat senang bisa makan bersama hari minggu lalu. Dan spy obaasan bahagia bersama opa di sana. Sambil aku juga memberi lipstik di bibir oma, juga bedak. Sungguh lain mukanya jika dihias. Sebagai hadiah ulang tahun taku dan ryoko mengirimkan bunga, dan itu ditaruh di atas kepala oma. Sungguh sedih membaca pesan yang tertulis....selamat ulang tahun yang ke 90.
Untung kita semua sudah berusaha membuat oma senang selama hidupnya. Bahkan sempat bertemu lengkap hari minggu yang lalu. Ada kenangan manis yang melekat dalam keluarga kami bersama oma. Semoga oma tenang beristirahat di samping opa. RIP
Sesudah mengantar ryoko pulang ke rumah ortunya, kita pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang aku terbangun menemani gen yang tentu saja sambil menyetir terkadang menangis. Dia bilang dia tidak bisa melupakan keadaan wkt dia menemukan oma... tentu saja, dan dia tidak bisa ceritakan itu kepada siapapun. Rencananya gen besok mau kerja, meskipun sudah dapat ijin libur. Hari ini capek minta ampun, tapi kita baru bisa tertidur sekitar jam 2 pagi.Aku juga tidak tahan untuk mencari berita untuk rekaman.
Tuesday, July 18, 2006
Wierd
Aneh deh hari ini. Pagi pagi sekali aku pesan tiket pulang naik JAL. Tapi aku ngga bisa pilih tempat duduk, karena tidak ada dua kursi berderet. So aku tunggu sampe jam 9:30 untuk langsung bicara lewat telepon. aneh kan anak 3 th disuruh duduk sendiri. Tapi tetap aja ngga bisa. So kita harus pergi langsung ke Narita lebih cepat dan minta seat di sana. Huh....
Hari ini Riku libur, so aku juga santai tapi tetp aja perasaan aneh. pusing, panik gimana kalo ngga dapat seat berdua, atau dapat kursinya di bagian window. kepikiran terus. rasanya mau nangis, kesel.... sampe ngobrolin soal panik sama temen chat.
Untuk makan siang aku goreng tempura, lalu bikin soba dingin. Lalu malam bikin soto madura. Gen mayan cepet pulang...da aku lapor soal tiket. Satu-satunya jalan pergi cepetan atau cancel tiket dan berangkat satu hari sebelumnya. Dan berarti itu harus bayar extra 40 rb yen lagi. Ogah aku. Ya liat aja deh nanti gimana. Terlanjur pesan dan beli.
Besok hari operasi nya ibunya Gen. so Gen ambil libur dengan maksud mau temanin dia ope. Paling tidak nunggu di luar. Dan besok juga hari ultah oma tepat 90 th. So kalo bisa mau mampir ke sana, sekalian kasih vacuum cleanernya.
Hari ini Riku libur, so aku juga santai tapi tetp aja perasaan aneh. pusing, panik gimana kalo ngga dapat seat berdua, atau dapat kursinya di bagian window. kepikiran terus. rasanya mau nangis, kesel.... sampe ngobrolin soal panik sama temen chat.
Untuk makan siang aku goreng tempura, lalu bikin soba dingin. Lalu malam bikin soto madura. Gen mayan cepet pulang...da aku lapor soal tiket. Satu-satunya jalan pergi cepetan atau cancel tiket dan berangkat satu hari sebelumnya. Dan berarti itu harus bayar extra 40 rb yen lagi. Ogah aku. Ya liat aja deh nanti gimana. Terlanjur pesan dan beli.
Besok hari operasi nya ibunya Gen. so Gen ambil libur dengan maksud mau temanin dia ope. Paling tidak nunggu di luar. Dan besok juga hari ultah oma tepat 90 th. So kalo bisa mau mampir ke sana, sekalian kasih vacuum cleanernya.
Monday, July 17, 2006
Home Center
Hari ini maish hari libur. hujan terus. Aku dan Gen menghabiskan waktu di depan komputer sambil beberes, sementara riku main. Makan siang nasi goreng. Sesudah itu Gen dan riku belu udang untuk akuarium. Sekitar jam 5 kita keluar rumah untuk makan es krim Baskin. Dari situ ke arah Tanashi, cari toko elektronik untuk beli vacuum cleaner untuk obaasan. Sesuatu yang bisa dicharge, ringan tapi cukup tinggi supaya obaasan tidak harus menunduk untuk membersihkan sesutau.
Dalam perjalanan aku telp kimiyo, dan seneng denger suaranya yang genki juga bahwa dia tidak muntah lagi. Semoga hasil lab tgl 2 nanti bagus yah. Kita berdoa terus.
Sampai di sebuah Home Center yang cukup besar, menjual segala barang dari paku sampe pohon hias taman. Gen beli sebuah vacuum yang lumayan bagus seharga 7000 yen. Aku tunggu di mobil karena riku bobo. Waktu gen kembali aku keluar cari wc. Kebetulan terlihat sabun cuci baju Attack murah. seharga 258 per kotak. Di tempat lain semurah-murahnya 298. so abis dari wc aku belanja deh di situ. beli barang2 yang berat yang sulit dibawa pake sepeda.
Dari situ kita makan malam di toko ramen deket rumah. lalu pulang. Huh hujan turun terus seharian. Rupanya musim hujan belum berakhir.
Dalam perjalanan aku telp kimiyo, dan seneng denger suaranya yang genki juga bahwa dia tidak muntah lagi. Semoga hasil lab tgl 2 nanti bagus yah. Kita berdoa terus.
Sampai di sebuah Home Center yang cukup besar, menjual segala barang dari paku sampe pohon hias taman. Gen beli sebuah vacuum yang lumayan bagus seharga 7000 yen. Aku tunggu di mobil karena riku bobo. Waktu gen kembali aku keluar cari wc. Kebetulan terlihat sabun cuci baju Attack murah. seharga 258 per kotak. Di tempat lain semurah-murahnya 298. so abis dari wc aku belanja deh di situ. beli barang2 yang berat yang sulit dibawa pake sepeda.
Dari situ kita makan malam di toko ramen deket rumah. lalu pulang. Huh hujan turun terus seharian. Rupanya musim hujan belum berakhir.
Sunday, July 16, 2006
同發 Douhatsu
Hari ini kita mengadakan pesta ulang tahun obaasan (nenek) Yabuki Kyoko yang ke 90. Tempatnya di Douhatsu, sebuah restoran china yang berada di Pecinan China Town Yokohama.
Kita berangkat jam 9:30 dari Nerima....macet.... Tapi sampai di Rumah sakit di Isezakicho (dekat Pecinan) jam 11 lewat 10 menit. Kita parkir disini karena okasan dirawat di sini. dan rencananya nanti setelah makan kita akan besuk Okasan di sini.
Parkirnya type bertingkat, so kita harus bawa semua barang yang diperlukan. Aku bawa payung plastik yang akhirnya tidak perlu sih, soalnya dalam perjalanan ke yokohama berapa kali turun hujan mendadak.
Setelah parkir kita ikutin otosan ke arah lobby, karena dari situ kita akan naik taxi ke Pecinan. Eeeee kaget sekali melihat ternyata okasan ada di lobby. Rupanya Okasan dapat ijin untuk keluar sebentar dari dokter. Bahkan kata dokter boleh minum bir sedikit. Seneng rasanya melihat wajah okasan yang kelihatan sehat. Aku hampir menitikkan air mata...seneng melihat okasan sehat, tapi entah yang lain mungkin tidak menunjukkan keharuan aja ya (aku mudah sekali menangis sih.... tukang mewek). Dari situ kita naik 2 taxi menuju restoran.
Pecinan untuk obaasan merupakan tempat yang sudah lama tidak dikunjungi. Termasuk restoran yang kita pesan, sudah lebih dari 20 tahun tidak ke sini katanya. Karena itu juga memang kita pilih restoran ini, sekaligus nostalgia. Kita sampai kecepatan 15 menit, tapi langsung dipersilahkan masuk ke ruangan 201, tempat yang kita pesan. Sambil menuju kedatangan Taku dan Ryoko dari Sendai, kita bercerita ngalor ngidul, termasuk aku pesan tambahan makanan Ebi Chilli Sauce, makanan kesukaan obaasan. Wahhhh sayang sekali aku tidak siap dengan kamera, waktu Taku dan Ryoko masuk ke ruangan dan kaget melihat okasaan ada. Heheheh, hari ini memang aku menjadi kamerawoman... makanya tidak ada foto aku di sini.
Persiapan kampai.... Riku minum sup ふかひれ Sharkfin soup...abis sampai tetes terakhir. Wahhhh baru 3tahun udah makan makanan mewah gini. Aku jadi inget aku makan dishes from sharkfin, segalanya ada sharkfinnya, di restoran di Melbourne. Dan harganya incredible ...cheap. Soalnya untuk 3 orang makan segitu banyak masak aku cuman bayar 3000 yen duhhhh. Tapi ingat juga makan sup sharkfin di resto Samudra di jkt yang satu mangkuknya 150 rb. mending kalo di bayarin,...ini bayar sendiri-sendiri bo. hihihi bokis ya maunya dibayarin mulu. Dan aku ingat banget abis makan sup shark fin ini badannya rasa panas.... apakah sup ini membawa efek seperti kambing atau anjing??? perlu diteliti lebih lanjut nih.
Selain Sharkfin soup, ada juga peking duck, dan Ise ebi (Udang besar), terus ada masakan pakai timun laut, waluh korea (hampir seperti ketimun), dll, dan ditutup dengan nasi goreng. Kalau liat peking duck, jadi ingat juga peking duck di resto china di london hampir 20 th yang lalu, itu mah enak banget deh, mungkin karena ngga kebayar harganya kali yah. Yang dimakan bener2 cuman kulitnya doang. Kasian deh tuh bebek2 disana tidak berkulit semua hihihi.
Riku awalnya diam saja. Dia senang mendapat majalah tentang kabuto mushi dan mainan kabuto mushi jenis hercules yang terbuat dari karet. Dari Tante Ri dan Om aku, dia dapat hadiah mainan shinkansen MAX. Dia heran kok namanya sama dengan tokoh kesukaan dia ultraman Max? heehheh , tugas aku untuk menjelaskan bahwa Max artinya maximum, yang paling tinggi, hebat, tidak ada yang melebihi 最高. Untung kita dapat ruangan terpisah, kalau tidak malu-maluin juga si Riku bermain kabuto dan shinkansen di lantai. Yah...anak-anak lah. Lucunya Taku ikut ngeladenin riku, makanya Riku senang sekali dan nempel sama omnya.
Waktu dessert, kita semua sedang ke wc, Riku tunggu terus sampai kita semua kembali, padahal dia udah kepingin makan puding mangganya. Lalu yang lucunya, Obaasan geli liat Ryoko suapin suaminya puding.... (padahal kalo di Indonesia biasa aja mah gitu yah hihihi) Jadi obaasan terus suapin ke dua cucu kembarnya. Kemudian kita buat foto bersama sebelum pulang kembali ke RS.
Kembali ke RS, Riku senang bisa lihat ambulans dari dekat. Juga ada mobil Doctor Call. Tapi kalo aku tanya, Riku mau jadi dokter? Dia ngga pernah bilang mau tuh. Lain sama piot, atau kenchiku (arsitek) hihihi. Emang ngga bakat deh jadi dokter. Dan sebaiknya jangan karena mama dan papa belum tentu bisa biayain kamu loh Riku. Biaya jadi dokter di Jepang amat sangat mahal sekali.....
Di rumah sakit itu ada tempat semacam lobby di lantai 15, jadi bisa lihat pemandangan ke luar. Meskipun sayang bukan ke arah laut, cukup bagus jika bisa melihat kembang api, yang rencananya malamnya diluncurkan dari arah laut di depan MM21. Memang kita juga sudah bisa melihat beberapa orang di stasiun yang pakai baju yukata (kimono untuk musim panas). Di lobby ini Riku bermain dengan taku terus.
Karena okasan juga harus istirahat, maka kita pulang, dengan tujuan ke rumah obaasan .Katanya obaasan sudah menyiapkan sesuatu. So kita cucu-cucu akan ke rumah Oma tapi karena mobil satu tidak muat, maka otosan anter juga.
Ternyata obaasan sudah siapkan melon dan semangka. Jadi kita makan buah di sini. Riku bener2 seneng sekali ada om Taku. Obaasan juga lapor ke aku soal vacuum cleaner yang rusak. So aku coba ternyata memang tidka bisa di charge. Jadi aku dan gen sempat pergi ke toko cari yang kira-kira sama/ ringan. Tapi yang kita mau tidak ada. So aku janji beli dan bawa kalau kita ke rumah oma lagi.
Kemudian kita pulang sekitar jam 7:30 untuk cari makan malam dan antar ryoko dan taku naik shinkansen. Setelah mubeng mubeng cari restoran, akhirnya kita makan di Skylark.
(Yang paling kanan hasil jepretannya riku tuh....keren kan hihihihi)
Kita berangkat jam 9:30 dari Nerima....macet.... Tapi sampai di Rumah sakit di Isezakicho (dekat Pecinan) jam 11 lewat 10 menit. Kita parkir disini karena okasan dirawat di sini. dan rencananya nanti setelah makan kita akan besuk Okasan di sini.
Parkirnya type bertingkat, so kita harus bawa semua barang yang diperlukan. Aku bawa payung plastik yang akhirnya tidak perlu sih, soalnya dalam perjalanan ke yokohama berapa kali turun hujan mendadak.
Setelah parkir kita ikutin otosan ke arah lobby, karena dari situ kita akan naik taxi ke Pecinan. Eeeee kaget sekali melihat ternyata okasan ada di lobby. Rupanya Okasan dapat ijin untuk keluar sebentar dari dokter. Bahkan kata dokter boleh minum bir sedikit. Seneng rasanya melihat wajah okasan yang kelihatan sehat. Aku hampir menitikkan air mata...seneng melihat okasan sehat, tapi entah yang lain mungkin tidak menunjukkan keharuan aja ya (aku mudah sekali menangis sih.... tukang mewek). Dari situ kita naik 2 taxi menuju restoran.
Pecinan untuk obaasan merupakan tempat yang sudah lama tidak dikunjungi. Termasuk restoran yang kita pesan, sudah lebih dari 20 tahun tidak ke sini katanya. Karena itu juga memang kita pilih restoran ini, sekaligus nostalgia. Kita sampai kecepatan 15 menit, tapi langsung dipersilahkan masuk ke ruangan 201, tempat yang kita pesan. Sambil menuju kedatangan Taku dan Ryoko dari Sendai, kita bercerita ngalor ngidul, termasuk aku pesan tambahan makanan Ebi Chilli Sauce, makanan kesukaan obaasan. Wahhhh sayang sekali aku tidak siap dengan kamera, waktu Taku dan Ryoko masuk ke ruangan dan kaget melihat okasaan ada. Heheheh, hari ini memang aku menjadi kamerawoman... makanya tidak ada foto aku di sini.
Persiapan kampai.... Riku minum sup ふかひれ Sharkfin soup...abis sampai tetes terakhir. Wahhhh baru 3tahun udah makan makanan mewah gini. Aku jadi inget aku makan dishes from sharkfin, segalanya ada sharkfinnya, di restoran di Melbourne. Dan harganya incredible ...cheap. Soalnya untuk 3 orang makan segitu banyak masak aku cuman bayar 3000 yen duhhhh. Tapi ingat juga makan sup sharkfin di resto Samudra di jkt yang satu mangkuknya 150 rb. mending kalo di bayarin,...ini bayar sendiri-sendiri bo. hihihi bokis ya maunya dibayarin mulu. Dan aku ingat banget abis makan sup shark fin ini badannya rasa panas.... apakah sup ini membawa efek seperti kambing atau anjing??? perlu diteliti lebih lanjut nih.
Selain Sharkfin soup, ada juga peking duck, dan Ise ebi (Udang besar), terus ada masakan pakai timun laut, waluh korea (hampir seperti ketimun), dll, dan ditutup dengan nasi goreng. Kalau liat peking duck, jadi ingat juga peking duck di resto china di london hampir 20 th yang lalu, itu mah enak banget deh, mungkin karena ngga kebayar harganya kali yah. Yang dimakan bener2 cuman kulitnya doang. Kasian deh tuh bebek2 disana tidak berkulit semua hihihi.
Riku awalnya diam saja. Dia senang mendapat majalah tentang kabuto mushi dan mainan kabuto mushi jenis hercules yang terbuat dari karet. Dari Tante Ri dan Om aku, dia dapat hadiah mainan shinkansen MAX. Dia heran kok namanya sama dengan tokoh kesukaan dia ultraman Max? heehheh , tugas aku untuk menjelaskan bahwa Max artinya maximum, yang paling tinggi, hebat, tidak ada yang melebihi 最高. Untung kita dapat ruangan terpisah, kalau tidak malu-maluin juga si Riku bermain kabuto dan shinkansen di lantai. Yah...anak-anak lah. Lucunya Taku ikut ngeladenin riku, makanya Riku senang sekali dan nempel sama omnya.
Waktu dessert, kita semua sedang ke wc, Riku tunggu terus sampai kita semua kembali, padahal dia udah kepingin makan puding mangganya. Lalu yang lucunya, Obaasan geli liat Ryoko suapin suaminya puding.... (padahal kalo di Indonesia biasa aja mah gitu yah hihihi) Jadi obaasan terus suapin ke dua cucu kembarnya. Kemudian kita buat foto bersama sebelum pulang kembali ke RS.
Kembali ke RS, Riku senang bisa lihat ambulans dari dekat. Juga ada mobil Doctor Call. Tapi kalo aku tanya, Riku mau jadi dokter? Dia ngga pernah bilang mau tuh. Lain sama piot, atau kenchiku (arsitek) hihihi. Emang ngga bakat deh jadi dokter. Dan sebaiknya jangan karena mama dan papa belum tentu bisa biayain kamu loh Riku. Biaya jadi dokter di Jepang amat sangat mahal sekali.....
Di rumah sakit itu ada tempat semacam lobby di lantai 15, jadi bisa lihat pemandangan ke luar. Meskipun sayang bukan ke arah laut, cukup bagus jika bisa melihat kembang api, yang rencananya malamnya diluncurkan dari arah laut di depan MM21. Memang kita juga sudah bisa melihat beberapa orang di stasiun yang pakai baju yukata (kimono untuk musim panas). Di lobby ini Riku bermain dengan taku terus.
Karena okasan juga harus istirahat, maka kita pulang, dengan tujuan ke rumah obaasan .Katanya obaasan sudah menyiapkan sesuatu. So kita cucu-cucu akan ke rumah Oma tapi karena mobil satu tidak muat, maka otosan anter juga.
Ternyata obaasan sudah siapkan melon dan semangka. Jadi kita makan buah di sini. Riku bener2 seneng sekali ada om Taku. Obaasan juga lapor ke aku soal vacuum cleaner yang rusak. So aku coba ternyata memang tidka bisa di charge. Jadi aku dan gen sempat pergi ke toko cari yang kira-kira sama/ ringan. Tapi yang kita mau tidak ada. So aku janji beli dan bawa kalau kita ke rumah oma lagi.
Kemudian kita pulang sekitar jam 7:30 untuk cari makan malam dan antar ryoko dan taku naik shinkansen. Setelah mubeng mubeng cari restoran, akhirnya kita makan di Skylark.
(Yang paling kanan hasil jepretannya riku tuh....keren kan hihihihi)
Subscribe to:
Posts (Atom)