Hari ini kita mengadakan pesta ulang tahun obaasan (nenek) Yabuki Kyoko yang ke 90. Tempatnya di Douhatsu, sebuah restoran china yang berada di Pecinan China Town Yokohama.
Kita berangkat jam 9:30 dari Nerima....macet.... Tapi sampai di Rumah sakit di Isezakicho (dekat Pecinan) jam 11 lewat 10 menit. Kita parkir disini karena okasan dirawat di sini. dan rencananya nanti setelah makan kita akan besuk Okasan di sini.
Parkirnya type bertingkat, so kita harus bawa semua barang yang diperlukan. Aku bawa payung plastik yang akhirnya tidak perlu sih, soalnya dalam perjalanan ke yokohama berapa kali turun hujan mendadak.
Setelah parkir kita ikutin otosan ke arah lobby, karena dari situ kita akan naik taxi ke Pecinan. Eeeee kaget sekali melihat ternyata okasan ada di lobby. Rupanya Okasan dapat ijin untuk keluar sebentar dari dokter. Bahkan kata dokter boleh minum bir sedikit. Seneng rasanya melihat wajah okasan yang kelihatan sehat. Aku hampir menitikkan air mata...seneng melihat okasan sehat, tapi entah yang lain mungkin tidak menunjukkan keharuan aja ya (aku mudah sekali menangis sih.... tukang mewek). Dari situ kita naik 2 taxi menuju restoran.
Pecinan untuk obaasan merupakan tempat yang sudah lama tidak dikunjungi. Termasuk restoran yang kita pesan, sudah lebih dari 20 tahun tidak ke sini katanya. Karena itu juga memang kita pilih restoran ini, sekaligus nostalgia. Kita sampai kecepatan 15 menit, tapi langsung dipersilahkan masuk ke ruangan 201, tempat yang kita pesan. Sambil menuju kedatangan Taku dan Ryoko dari Sendai, kita bercerita ngalor ngidul, termasuk aku pesan tambahan makanan Ebi Chilli Sauce, makanan kesukaan obaasan. Wahhhh sayang sekali aku tidak siap dengan kamera, waktu Taku dan Ryoko masuk ke ruangan dan kaget melihat okasaan ada. Heheheh, hari ini memang aku menjadi kamerawoman... makanya tidak ada foto aku di sini.
Persiapan kampai.... Riku minum sup ふかひれ Sharkfin soup...abis sampai tetes terakhir. Wahhhh baru 3tahun udah makan makanan mewah gini. Aku jadi inget aku makan dishes from sharkfin, segalanya ada sharkfinnya, di restoran di Melbourne. Dan harganya incredible ...cheap. Soalnya untuk 3 orang makan segitu banyak masak aku cuman bayar 3000 yen duhhhh. Tapi ingat juga makan sup sharkfin di resto Samudra di jkt yang satu mangkuknya 150 rb. mending kalo di bayarin,...ini bayar sendiri-sendiri bo. hihihi bokis ya maunya dibayarin mulu. Dan aku ingat banget abis makan sup shark fin ini badannya rasa panas.... apakah sup ini membawa efek seperti kambing atau anjing??? perlu diteliti lebih lanjut nih.
Selain Sharkfin soup, ada juga peking duck, dan Ise ebi (Udang besar), terus ada masakan pakai timun laut, waluh korea (hampir seperti ketimun), dll, dan ditutup dengan nasi goreng. Kalau liat peking duck, jadi ingat juga peking duck di resto china di london hampir 20 th yang lalu, itu mah enak banget deh, mungkin karena ngga kebayar harganya kali yah. Yang dimakan bener2 cuman kulitnya doang. Kasian deh tuh bebek2 disana tidak berkulit semua hihihi.
Riku awalnya diam saja. Dia senang mendapat majalah tentang kabuto mushi dan mainan kabuto mushi jenis hercules yang terbuat dari karet. Dari Tante Ri dan Om aku, dia dapat hadiah mainan shinkansen MAX. Dia heran kok namanya sama dengan tokoh kesukaan dia ultraman Max? heehheh , tugas aku untuk menjelaskan bahwa Max artinya maximum, yang paling tinggi, hebat, tidak ada yang melebihi 最高. Untung kita dapat ruangan terpisah, kalau tidak malu-maluin juga si Riku bermain kabuto dan shinkansen di lantai. Yah...anak-anak lah. Lucunya Taku ikut ngeladenin riku, makanya Riku senang sekali dan nempel sama omnya.
Waktu dessert, kita semua sedang ke wc, Riku tunggu terus sampai kita semua kembali, padahal dia udah kepingin makan puding mangganya. Lalu yang lucunya, Obaasan geli liat Ryoko suapin suaminya puding.... (padahal kalo di Indonesia biasa aja mah gitu yah hihihi) Jadi obaasan terus suapin ke dua cucu kembarnya. Kemudian kita buat foto bersama sebelum pulang kembali ke RS.
Kembali ke RS, Riku senang bisa lihat ambulans dari dekat. Juga ada mobil Doctor Call. Tapi kalo aku tanya, Riku mau jadi dokter? Dia ngga pernah bilang mau tuh. Lain sama piot, atau kenchiku (arsitek) hihihi. Emang ngga bakat deh jadi dokter. Dan sebaiknya jangan karena mama dan papa belum tentu bisa biayain kamu loh Riku. Biaya jadi dokter di Jepang amat sangat mahal sekali.....
Di rumah sakit itu ada tempat semacam lobby di lantai 15, jadi bisa lihat pemandangan ke luar. Meskipun sayang bukan ke arah laut, cukup bagus jika bisa melihat kembang api, yang rencananya malamnya diluncurkan dari arah laut di depan MM21. Memang kita juga sudah bisa melihat beberapa orang di stasiun yang pakai baju yukata (kimono untuk musim panas). Di lobby ini Riku bermain dengan taku terus.
Karena okasan juga harus istirahat, maka kita pulang, dengan tujuan ke rumah obaasan .Katanya obaasan sudah menyiapkan sesuatu. So kita cucu-cucu akan ke rumah Oma tapi karena mobil satu tidak muat, maka otosan anter juga.
Ternyata obaasan sudah siapkan melon dan semangka. Jadi kita makan buah di sini. Riku bener2 seneng sekali ada om Taku. Obaasan juga lapor ke aku soal vacuum cleaner yang rusak. So aku coba ternyata memang tidka bisa di charge. Jadi aku dan gen sempat pergi ke toko cari yang kira-kira sama/ ringan. Tapi yang kita mau tidak ada. So aku janji beli dan bawa kalau kita ke rumah oma lagi.
Kemudian kita pulang sekitar jam 7:30 untuk cari makan malam dan antar ryoko dan taku naik shinkansen. Setelah mubeng mubeng cari restoran, akhirnya kita makan di Skylark.
(Yang paling kanan hasil jepretannya riku tuh....keren kan hihihihi)
No comments:
Post a Comment